AKIBAT KELEBIHAN BERAT
BADAN
sebagaimana
telah disinggung di Bulletin edisi sebelumnya, bahwa kelebihan
berat badan itu bukan hanya mengganggu penampilan, tetapi juga banyak
mengundang bahaya, baik yang berkaitan dengan psikis maupun fisik.
Adapun
bahaya yang berhubungan dengan fisik antara lain :
a. Diabetes
(kencing manis)
Kelebihan
berat badan dapat menyebabkan efesiansi insulin yang pada gilirannya
menyebabkan diabetes mellitus (meningkatkan kadar gula dalam darah). Hal ini
tentu sangat tidak dianjurkan dalam kesehatan.
b. Hipertensi
(darah tinggi)
Orang gemuk cenderung malas
bergerak, HDL (High Density Lipoprotein)
dan kadar kolesterol serta kadar trigiserilda-nya menjadi tinggi. Akibatnya,
pembuluh darah menebal dan kaku menyebabkan tekanan darah melonjak dan
timbullah penyekit tekanan darah tinggi (hipertensi).
c. Batu
Empedu
Sasaran lain akibat tingginya
kolesterol (sebagai dampak dari kelebihan berat badan tadi) adalah empedu.
Prosesnya, kolesterol selalu masuk ke dalam hati lalu ke empedu. Bila kadar
kolesterol terlalu tinggi, ia akan berubah menjadi batu empedu dan menyebabkan
peradangan empedu.
d. Lever
(hati)
Dampak kelebihan berat badan lain
adalah penumpukan lemak di dalam lever (hati), yang disebut sebagai perlemakan
hati.
Kalau perlemakan ini terlalu banyak, maka
ia akan mendesak hati. Akibatnya, sel hati akan terdesak dan rusak, selanjutnya
akan mengganggu proses pencernaan makanan.
e. Jantung
Koroner
Dewasa ini kelebihan berat badan
(kegemukan) sering dianggap sebagai faktor resiko yang paling utama dari
penyakit jantung koroner. Yang merupakan penyakit yang paling ditakuti pada
kehidupan modern sekarang ini.
Dibanding penyakit menular, penyakit
ini jauh lebih berbahaya. Bayangkan saja, dalam kurun waktu 20 tahun ia sudah
menduduki urutan pertama penyebab kematiandi Indonesia. Sebab 16% kematian
disebabkan oleh penyekit ini.
Kalau dulu penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi identik dengan golngan tua, kini tidak lagi. Sering atau
banyak orang yang masih muda mati karena serangan jantung atau stroke. Ini
semua adalah sebagai dampak dari pola hidup sehari-hari yang sudah tidak
mengikuti aturan kesehatan lagi.
Itulah beberapa diantara akibat kelebihan
berat badan (obesitas) terhadap kesehatan jasmani (fisik), sedangkan akibat
yang menimpa jiwa (psikis) akan lebih hebat lagi.
Menurut
hasil penelitian di Manhattan,
orang-orang dengan kelebihan berat badan lebih banyak mengalami masalah
psikologis dibanding dengan orang dengan berat badan normal, walaupun perbedaan
itu secara statistic tidak bermakna. Problem psikologis ini terutama terjadi
pada orang-orang yang sangat gemuk, diatas 30% dari berat badan ideal.
Orang
gemuk yang mempunyai masalah psikologis, cenderung meramehkan gambaran bentuk
tubuhnya. Hal ini menyebabkan meraka malu untuk bercermin, menghindari hubungan
social dan menghubungkan segala peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan
dengan keadaan tubuhnya.
Mengingat berbagai akibat yang
ditimbulkan oleh kegemukan itu, jelas masalah ini harus segera diatasi. (Adi: 2012)