BERAT
BADAN IDEAL
Ukuran berat badan ideal dari zaman
ke zaman berbeda, bentuk tubuh yang tinggi langsing masih jadi dambaan dari
seorang wanita sampai saat ini. Apalagi memang berat badan ideal adalah 10%
lebih rendah dari berat badan normal, yaitu (TB – 100) – 10%(TB – 100).
Sedangkan berat badan normal menurut standard Barok ditetapkan berdasarkan
tinggi badan dikurangi faktor konstanta, yakni 100 atau TB – 100.
Banyak wanita muda sekarang merasa,
bahwa berat badan normal belum memberikan kepuasan penampilan fisik. Karena
itulah kebanyakan orang memilih ukuran berat badan ideal yaitu 10% lebih rendah
dari berat badan normal.
Sebenarnya berat badan ideal ini
merupakan ambang memasuki batas kurus. Artinya, kalau seseorang baik pria
maupun wanita berat badannya kurang dari penghitungan berat badan idealnya maka
ia disebut kurus, baik kurus sedang, kurus sehat atau bahkan kurus tidak sehat.
Besar kemungkinan orang tersebut kurang makan setiap harunya.
Kegemukan sendiri merupakan suatu
keadaan berat badan seseorang yang 20% lebih dari berat badan idealnya.
Misal,
seseorang mempunyai tinggi badan 160 cm maka seharusnya berat badan idealnya
adalah :
(160 – 100) – 10%(160 – 100)
= 54 kg
jadi kalau berat badannya sekarang
adalah 65 atau 66 kg, maka orang tersebut sudah dianggap gemuk, dan kalau lebih
dari itu maka disebut kegemukan.
PENTING
SEBAB-SEBAB
KEGEMUKAN
Kegemukan
seringkali dimulai dari masa kanak-kanak dan bertahan sepanjang hidupnya. Dan
bisa pula dimulai sejak remaja atau setelah dewasa. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kegemukan antara lain :
1.
Faktor keturunan
Berdasarkan penelitian para ahli,
apabila salah seorang dari kedua orang tua ada yang gemuk maka besar
kemungkinan anak akan menjadi gemuk adalah 40%, tapi jika kedua orangtuanya
gemuk maka 80% si anak akan menjadi gemuk.
2. Faktor kelainan metabolisme
Kegemukan
dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan pada system metabolisme tubuh.
Sehingga hal ini bisa menghambat system pembakaran dalam tubuh. Akibatnya
zat-zat yang seharusnya larut dalam tubuh menjadi tertimbun dan hal ini
menyebabkan kegemukan.
3.
Faktor pola asuh
ibu
Pola asuh ibu yang keliru bisa
menyebabkan anaknya kegemukan. Seorang ibu yang selalau memberikan makanan
kepada bayinya, juga kelak akan mengakibatkan anaknya menderita
kegemukan/obesitas. Atau seorang ibu yang selalu ingin memberikan makanan pada
anaknya dengan anggapan bahwa anak yang banyak makan dan gemuk itu adalah sehat
juga salah.
4.
Aktiivtas fisik
yang rendah
Anak atau seseorang yang kurang
bergerak dan kurang melakukan aktivitas jasmani cenderung akan mengalami
kegemukan. Seballiknya seseorang banyak melakukan kegiatan jasmani cenderung
akan terhindar dari kegemukan karena kelebihan lemak yang dibadannya terbakar
habis oleh aktivitas yang dilakukannya itu.
5.
Faktor psikologis
Orang yang sedang tertimpa masalah
atau emosi individu cenderung akan melampiaskannya dalam bentuk yang
bermacam-macam, diantaranya adalah dengan makan. Orang yang mengalami demikian
akan makan dengan tidak terkontrol atau banyak. Jenis makanan yang biasanya
memberikan hiburan dan menyebabkan kegemukan ini adalah karbohidrat, seperti
gula dan tepung dalam bentuk es krim, roti, nasi, kue dan sebagainya.
(Adi/07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar