Selasa, 10 April 2012

BERAT BADAN IDEAL


BERAT BADAN IDEAL
Ukuran berat badan ideal dari zaman ke zaman berbeda, bentuk tubuh yang tinggi langsing masih jadi dambaan dari seorang wanita sampai saat ini. Apalagi memang berat badan ideal adalah 10% lebih rendah dari berat badan normal, yaitu (TB – 100) – 10%(TB – 100). Sedangkan berat badan normal menurut standard Barok ditetapkan berdasarkan tinggi badan dikurangi faktor konstanta, yakni 100 atau TB – 100.
Banyak wanita muda sekarang merasa, bahwa berat badan normal belum memberikan kepuasan penampilan fisik. Karena itulah kebanyakan orang memilih ukuran berat badan ideal yaitu 10% lebih rendah dari berat badan normal.
Sebenarnya berat badan ideal ini merupakan ambang memasuki batas kurus. Artinya, kalau seseorang baik pria maupun wanita berat badannya kurang dari penghitungan berat badan idealnya maka ia disebut kurus, baik kurus sedang, kurus sehat atau bahkan kurus tidak sehat. Besar kemungkinan orang tersebut kurang makan setiap harunya.
Kegemukan sendiri merupakan suatu keadaan berat badan seseorang yang 20% lebih dari berat badan idealnya.
Misal, seseorang mempunyai tinggi badan 160 cm maka seharusnya berat badan idealnya adalah :

(160 – 100) – 10%(160 – 100)
= 54 kg

jadi kalau berat badannya sekarang adalah 65 atau 66 kg, maka orang tersebut sudah dianggap gemuk, dan kalau lebih dari itu maka disebut kegemukan.
PENTING
SEBAB-SEBAB KEGEMUKAN
Kegemukan seringkali dimulai dari masa kanak-kanak dan bertahan sepanjang hidupnya. Dan bisa pula dimulai sejak remaja atau setelah dewasa. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegemukan antara lain :
1.    Faktor keturunan
          Berdasarkan penelitian para ahli, apabila salah seorang dari kedua orang tua ada yang gemuk maka besar kemungkinan anak akan menjadi gemuk adalah 40%, tapi jika kedua orangtuanya gemuk maka 80% si anak akan menjadi gemuk.
2.    Faktor kelainan metabolisme
Kegemukan dapat pula disebabkan oleh adanya gangguan pada system metabolisme tubuh. Sehingga hal ini bisa menghambat system pembakaran dalam tubuh. Akibatnya zat-zat yang seharusnya larut dalam tubuh menjadi tertimbun dan hal ini menyebabkan kegemukan.
3.    Faktor pola asuh ibu
          Pola asuh ibu yang keliru bisa menyebabkan anaknya kegemukan. Seorang ibu yang selalau memberikan makanan kepada bayinya, juga kelak akan mengakibatkan anaknya menderita kegemukan/obesitas. Atau seorang ibu yang selalu ingin memberikan makanan pada anaknya dengan anggapan bahwa anak yang banyak makan dan gemuk itu adalah sehat juga salah.
4.    Aktiivtas fisik yang rendah
          Anak atau seseorang yang kurang bergerak dan kurang melakukan aktivitas jasmani cenderung akan mengalami kegemukan. Seballiknya seseorang banyak melakukan kegiatan jasmani cenderung akan terhindar dari kegemukan karena kelebihan lemak yang dibadannya terbakar habis oleh aktivitas yang dilakukannya itu.
5.    Faktor psikologis
          Orang yang sedang tertimpa masalah atau emosi individu cenderung akan melampiaskannya dalam bentuk yang bermacam-macam, diantaranya adalah dengan makan. Orang yang mengalami demikian akan makan dengan tidak terkontrol atau banyak. Jenis makanan yang biasanya memberikan hiburan dan menyebabkan kegemukan ini adalah karbohidrat, seperti gula dan tepung dalam bentuk es krim, roti, nasi, kue dan sebagainya.
(Adi/07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar