Kamis, 21 Maret 2013

KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN


KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN


A.   Menantang Proses
B.   Mengilhami Wawasan Bersama
C.   Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
D.   Menjadi Penunjuk Jalan
E.   Mendorong Hati

A.      Pemimpin menantang proses
Mereka mencari kesempatan untuk mengubah status quo. Mereka mencari cara yang inovatif untuk meningkatkan organisasi. Mereka melakukan eksperimen dan mengambil resiko. Dan karena pengambilan resiko melibatkan kesalahan dan kegagalan, pemimpin menerima kekecewaan sebagai kesempatan belajar.

B.      Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama
Mereka secara pribadi meyakini bisa membuat perbedaan. Mereka membayangkan masa depan, menciptakan bayangan yang ideal dan unik tentang bisa menjadi apa masyarakat, keagenan, atau organisasi. Melalui daya tarik dan bujukan, pemimpin mengajak orang lain dalam impian. Mereka mengembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan bersama dan membuat orang lain melihat kemungkinan masa depan yang menarik.

C.      Pemimpin memungkinkan orang lain bisa bertindak
Mereka mengajukan kerjasama dan membentuk tim yang bersemangat. Mereka secara aktif melibatkan orang lain. Pemimpin memahami bahwa rasa laing menghormati adalah usaha yang sangat baik; mereka berusaha keras menciptakan suasana kepercayaan dan martabat manusia. Mereka memperkuat orang lain dengan berbagai informasi dan memberikan pilihan. Mereka memberikan kekuasaan, membuat setiap orang merasa mampu dan berkuasa.

D.      Pemimpin menjadi penunjuk jalan
Mereka menciptakan standar keunggulan, dan kemudian memberikan teladan untuk diikuti lain. Mereka menetapkan nilai-nilai tentang bagaimana peserta, rekan kerja, dan pelanggan harus diperlakukan. Karena perubahan yang rumit bisa membuat kewalahan dan mematikan tindakan, pemimpin mencapai kemenangan-kemenangan kecil. Mereka membongkar birokrasi, memasang papan tanda, dan menciptakan kesempatan untuk kemenangan.



E.      Pemimpin mendorong hati
Menyelesaikan banyak hal yang luar biasa dalam organisasi adalah kerja keras. Untuk menjaga agar harapan dan tekad tetap hidup, pemimpin menghargai sumbangan yang diberikan individu dalam mendaki ke puncak. Dan karena setiap tim yang merebut kemenangan perlu berbagi imbalan usaha, pemimpin merayakan keberhasilan. Mereka membuat setiap orang merasa seperti pahlawan.
     
Lima praktek mendasar kepemimpinan teladan tersebut di atas, masing-masing dijabarkan dalam dua komitmen :

SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN


LATIHAN
KOMITMEN


Menjadi Contoh
1.     Menemukan suara Anda dengan memahami nilai pribadi Anda secara Jelas
2.     Memberi contoh dengan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai bersama
Menginspirasi Suatu  Visi Bersama
3.     Melihat masa depan dengan membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang menggairahkan dan yang menaikkan derajat.
4.     Melibatkan orang lain dalam suatu visi bersama melalui ketertarikan pada aspirasi bersama.
Menantang Prosesnya
5.     Mencari peluang dengan mencari cara-cara yang inovatif untuk mengubah, bertumbuh, dan menjadi lebih baik.
6.     Bereksperimen dan mengambil risiko dengan terus menghasilkan berbagai kemenangan kecil dan belajar dari kesalahan.
Memampukan Orang Lain untuk Bertindak
7.     Memupuk kerja sama dengan memajukan tujuan bersama dan membangun kepercayaan.
8.     Memperkuat orang lain dengan membagi kekuasaan dan wewenang.
Membangkitkan Semangat
9.     Mengakui kontribusi dengan menunjukkan penghargaan atas keunggulan individual
10.  Merayakan nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat kebersamaan






KOMITMEN  NOMOR  1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah, mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.

Ø  Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan
Ø  Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan.
Ø  Mempertanyakan status quo.
Ø  Menyuruh orang mencari gagasan
Ø  Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Ø  Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki.
Ø  Menugaskan orang ke kesempatan
Ø  Memperbaharui tim Anda
Ø  Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang.
Ø  Mengambil les; mempelajari keahlian baru

KOMITMEN  NOMOR  2
Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar dari Kesalahan  yang Menyertainya
Ø  Menetapkan eksperimen kecil
Ø  Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Ø  Menyingkirkan tindakan memadamkan kebakaran
Ø  Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Ø  Menghargai pengambilan resiko
Ø  Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses
Ø  Memberikan teladan pengambilan risiko
Ø  Mendorong pemikiran kemungkinan
Ø  Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan
Ø  Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan

KOMITMEN  NOMOR  3

Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat   dan Memuliakan
Ø  Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda
Ø  Menetapkan apa yang Anda inginkan
Ø  Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Ø  Menulis pernyataan wawasan singkat
Ø  Bertindak berdasarkan intuisi Anda
Ø  Menguji pengandaian Anda
Ø  Menjadi pakar masa depan
Ø  Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan

KOMITMEN  NOMOR  4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka

Ø  Mengenali peserta Anda
Ø  Menemukan satu landasan bersama
Ø  Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda
Ø  Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Ø  Bicara secara positif
Ø  Bicara dari hati sanubari
Ø  Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata
Ø  Mendengar lebih dulu …. dan sering

KOMITMEN  NOMOR  5

Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan

Ø  Selalu mengatakan kita
Ø  Meningkatkan interaksi
Ø  Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan
Ø  Membuat daftar alat pembayaran alternatif
Ø  Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Ø  Melakukan pemeriksaan kerjasama
Ø  Berjalan lebih dulu


KOMITMEN NOMOR  6
Memperkuat Orang dengan Memberikan Kekuasaan,
Menyediakan Pilihan, Mengembangkan Kecakapan,
Memberikan Tugas Penting, dan Menawarkan
Dukungan yang Kelihatan

Ø  Meningkatkan pengembalian dari luas lantai Anda
Ø  Memperbesar lingkup pengaruh orang lain
Ø  Memastikan bahwa tugas yang didelegasikan relevan
Ø  Mendidik, mendidik, mendidik.
Ø  Melangsungkan pertemuan besar Anda sendiri.
Ø  Membuat hubungan.
Ø  Menjadinkan orang lain pahlawan


KOMITMEN  NOMOR  7
Memberikan Teladan dengan Berprilaku
Dengan Cara yang Konsisten dengan wawasan bersama

Ø  Melihat ke dalam cermin
Ø  Menulis kredo kepemimpinan Anda
Ø  Menulis pujian pribadi dan pujian kepada organisasi Anda
Ø  Membuka dialog tentang nilai-nilai pribadi dan bersama
Ø  Memeriksa tindakan Anda
Ø  Bertukar tempat
Ø  Bersikap dramatis
Ø  Menceritakan kisah tentang saat untuk memberikan pelajaran.



KOMITMEN  NOMOR  8
Mencapai Kemenangan Kecil Yang Meningkatkan Kemajuan
Yang Konsisten dan Membina Komitmen

Ø  Mengambilnya secara pribadi
Ø  Membuat  rencana
Ø  Menciptakan Model
Ø  Memecah-mecah dan menurunkan
Ø  Mengimbau sukarelawan
Ø  Menggunakan papan pengumuman
Ø  Menjual keuntungan
Ø  Mengajak orang lain makan malam (atau makan pagi).


KOMITMEN  NOMOR  9
Menghargai Sumbangan Individu Kepada Keberhasilan
 Setiap Proyek

Ø  Bersifat  kreatif tentang imbalan dan penghargaan serta memberikanya secara pribadi
Ø  Memberikan penghargaan dimuka umum
Ø  Merancang imbalan dan penghargaan sistem peran serta
Ø  Memberikan umpan balik sambil jalan
Ø  Menciptakan pygmalion
Ø  Menemukan orang yang banyak hal dengan benar.
Ø  Melatih


KOMITMEN  NOMOR  10
Merayakan Keberhasilan Tim Secara Teratur

Ø  Menjadwalkan perayaan
Ø  Menjadi pemandu sorak dengan cara Anda
Ø  Menjadi bagian regu pemandu sorak
Ø  Bersenang-senang
Ø  Menetapkan jaringan sosial Anda … dan mendukungnya
Ø  Tetap mencintai
Ø  Merencanakan perayaan sekarang juga


Tujuan Tantangan Kepemimpinan adalah untuk membantu manajer maupun individu dalam meningkatkan kemampuan memimpin menyelesaikan masalah yang sangat rumit.

Pertanyaan untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan  :
·         Apa kekuatan dan kelemahan saya sebagai pemimpin ?
·         Dimana saya perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan saya ?
·         Apa yang diperlukan untuk mengenali kesempatan dan menempatkan risiko dalam perpektifnya ?
·         Bagaimana cara saya bisa mengilhami dan memotivasi orang lain ke arah tujuan bersama ?
·         Keahlian apa yang diperlukan untuk membina tim yang padu dan bersemangat ?
·         Apa sumber keyakinan diri yang diperlukan untuk memimpin orang lain ?
·         Bagaimana cara saya bisa memasukan lebih banyak suka cita dan kegembiraan ke dalam usaha kami
Rumus Nilai  Mutu           MCH = MPT + KMT + KPN


MCH     :         Mutu cara hidup
MPT :    Mutu pribadi total
KMT :    Kendali mutu total
KPN      :         Kepemimpinan

“Mutu adalah cara hidup” yang dihasilkan dari “mutu pribadi totaL” ditambah “kendalIi mutu total” ditambah “kepemimpinan”.

“pemimpin belajar dengan memimpin, dan memimpin belajar yang paling baik dengan memimpin yang menghadapi rintangan”.
“Dengan perkataan lain, pemimpin adalah pelajar. Mereka belajar dari kegagalan dan  dari keberhasilannya”.

Impian besar tidak menjadi realita penting melalui tindakan satu pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya tim.

Kepemimpinan adalah hubungan, yang berdasarkan kepercayaan dan keyakinan. Tanpa kepercayaan dan keyakinan, orang tidak mengambil risiko. Tanpa risiko tidak ada perubahan. Tanpa perubahan, oraganisasi dan gerakan mati.

Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi :
1.      Jujur
2.      Memandang kedepan
3.      Memberikan inspirasi
4.      Cakap
5.      Berpikir adil
6.      Mau memberikan dukungan
7.      Berpikir luas
8.      Cerdas
9.      Lugas
10.   Bisa diandalkan
11.   Berani
12.   Mau bekerjasama
13.   Punya imajinasi
14.   Peduli
15.   Bertekad kuat
16.   Dewasa
17.   Ambisius
18.   Setia
19.   Bisa mengendalikan diri
20.   Mandiri
Dari 20 ciri tersebut di atas, mayoritas semua mengagumi dan bersedia mengikuti kepemimpinan yang bercirikan :
·         Jujur
·         Memandang ke depan
·         Memberikan inspirasi
·         Cakap

Ciri-ciri Manajer yang memiliki kredibilitas tinggi :
·         Bangga mengatakan kepada orang lain bahwa mereka bagian dari oraganisasi
·         Memiliki rasa semangat tim yang kuat
·         Memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai organisasi
·         Merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi
·         Punya rasa pemilikan dalam organisasi.

Ciri-ciri Manajer  yang mempunyai kridibilitas rendah :
·         Berproduksi hanya kalau diawasi dengan cermat
·         Dimotivasi terutama oleh uang
·         Mengatakan hal-hal yang baik tentang organisasi di muka umum tetapi mencela secara pribadi.
·         Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain kalau organisasi mengalami masalah.
·         Merasa tidak diberi dukungan dan penghargaan.

Kepemimpinan adalah seni memobilisasi orang lain supaya ingin berjuang mengejar aspirasi bersama.

Kepemimpinan adalah membuat orang melihat melampaui deskripsi kerja mereka untuk menemukan cara meningkatkan dan menantang proses. (Maureen Fries)

Kata pemimpin, pada akarnya berarti “pergi, melancong, menuntun”. Kepemimpinan adalah perasaan kinestetik, rasa akan gerakan. Pemimpin “berjalan lebih dulu”. Mereka adalah pelopor.

Asal akar manage (mengurus) adalah kata yang berarti “tangan”. Pada intinya, melakukan manajemen adalah “menangani” banyak hal, tentang memelihara keteraturan dan organisasidan pengendalian. Perbedaan penting manajemen dan kepemimpinan tercermin dalam makna akar kedua kata ini – perbedaan antara apa artinya menangani banyak hal dan apa artinya pergi ke suatu tempat.

Pemimpin tuntutan  dari  pelanggan :
·         Membangkitkan motivasi intrinsik
·         Menyeimbangkan paradoks rutinitas
·         Menggunakan wawasan luar, melihat keluar untuk mendapatkan rangsangan dan informasi.

Teknik supaya pemimpin bisa melakukan unjuk kerja yang terbaik secara pribadi, mereka harus
·         Pecaya bahwa proyek memerlukan penggunaan keahlian dan bakat sepenuhnya.
·         Mengalami proyek itu sendiri sebagai hal yang menyenangkan dan menantang.

Dan kalau pemimpin ingin mendapatkan apa yang terbaik dari orang lain harus
·         Mencari atau menciptakan kesempatan bagi anak buah untuk mengalahkan kinerja  mereka sendiri.
·         Menemukan kesempatan bagi anak buah untuk memecahkan masalah, membuat penemuan, menjelajahi medan baru, mencapai tujuan yang sulit, atau memikirkan cara berurusan dengan suatu ancaman luar.
·         Menjadikan pekerjaan menyenangkan secara bertanggung jawab.

Pemimpin harus mengetahui kemampuan peserta mereka. Mereka harus
·         Mengetahui apa yang bisa dilakukan orang lain
·         Mengenali apa yang dipandang orang lain menantang secara pribadi.

Semua pemimpin teladan ;
·         Belajar dari kesalahan (dan mendorong orang lain melakukan hal yag sama)
·         Meningkatkan ketangguhan dan mendukung pengambilan risiko
·         Membuat sesuatu terjadi

Ciri-ciri Ketangguhan Psikologi Pemimpin :
·         Mereka berkomitmen berbagai bagian dalam kehidupan mereka
·         Mereka mempunyai rasa akan pengendalian atas hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.
·         Mereka mengalami perubahan sebagai tantangan positif.

Orang dengan sikap yang tangguh menghadapi stres dalam kehidupan
·         Mereka memandang peristiwanya menarik
·         Mereka merasa bisa mempengaruhi hasilnya
·         Mereka memandangnya sebagai kesempatan untuk pengembangan

Tiga hal untuk menciptakan iklim yang mengembangkan ketangguhan terhadap stress :
·         Membina komitmen dengan menawarkan lebih banyak imbalan daripada hukuman.
·         Membina rasa pengendalian dengan memilih tugas yang menantang, tetapi dalam tingkat keahlian orang itu.
·         Membina sikap menantang dengan mendorong orang memandang perubahan sebagai hal yang penuh kemungkinan.


KOMITMEN  NOMOR  1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah, mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.

Ø  Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan
Ø  Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan.
Meskipun Anda memegang tugas  selama kurun waktu yang lama, perlakukan hari ini seakan-akan merupakan hari pertama. Pikirkanlah Tugas kepemimpinan anada sebagai petualangan yang memberikan semangat hidup.
Ø  Mempertanyakan status quo.
Membuat  catatan semua praktek kegiatan dalam organisasi. Beberapa praktek kegiatan dan kebijaksanaan standar sangat penting bagi kepastian produktivitas dan mutu.
Ø  Menyuruh orang mencari gagasan
Komunikasi ekstern dan intern merupakan kunci menuju inovasi, untuk mencari cara mengumpulkan saran dan inovasi dari orang lain.
Ø  Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Jadikanlah pengumpulan gagasan merupakan bagian dari jadwal harian, mingguan, dan bulanan.
Ø  Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu di perbaiki.
Setiap organisasi selalu memerlukan perbaikan, oleh karena itu perlu menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki.
Ø  Menugaskan orang ke kesempatan
Organisasi menugaskan kepada orang yang kinerjanya paling baik untuk  menangani masalah yang dihadapi organisasi.
Ø  Memperbaharui tim Anda
Ø  Organisasi tetap berada di depan dalam persaingan, berarti berada di depan dalam pengetahuan, teknologi, dan pasar. Tambahkan satu atau dua anggota batu  ke dalam kelompok   setiap beberapa tahun.
Ø  Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang.
Ø  Mengambil les; mempelajari keahlian baru
Mendaftarkan diri untuk mengikuti kursus, lokakarya, atau seminar  tentang  hal-hal yang terkait  dengan sesuatu yang belum diketahui.

KOMITMEN NOMOR  2

Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar
 dari Kesalahan yang Menyertainya

Ø  Menetapkan eksperimen kecil
 “jangan menunggu sampai Anda mempunyai produk atau proses yang sempurna sebelum mengujinya “.
Ø  Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Kalau anda menginginkan orang lain bertindak  dengan rasa urgensi yang dibagi bersama, pastikan mereka merasa aman dalam menantang wewenangnya.
Ø  Menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan baru
Pemimpin sebaliknya harus selalu mencari cara menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan.
Ø  Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Gagasan kedengaran aneh dan ditolak atau diejek, dua hal biasanya terjadi :
·         Kemungkinan gagasan yang baik hilang
·         Orang berhenti menawarkan gagasan – tidak peduli sesering apa mereka diminta
Ø  Menghargai resiko
Pastikan untuk memberikan imbalan keapada usaha yang baik, bukan hanya keberhasilan.
Ø  Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses
Pada akhir sebuah proyek, ajaklah tim ke luar lokasi perusahaan, buatlah agenda di sekeliling empat pertanyaan :
·         Apa yang kita lakukan dengan baik?
·         Apa yang kita lakukan dengan buruk?
·         Apa yang kita pelajari dari hal ini?
·         Bagaimana kita bisa melakukannya dengan lebih baik lain kali?
Ø  Memberikan teladan pengambilan risiko
Doronglah orang lain untuk mengambil resiko dengan melakukannya sendiri.
Ø  Mendorong pemikiran kemungkinan
Supaya bisa membina sikap tantangan, doronglah orang lain untuk melihat perubahan sebagai suatu hal yang penuh kemungkinan.
Ø  Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan
Inovasi dan perubahan harus dipandang sebagai kesempatan dan bukannya ancaman, kalau Anda menginginkan agar peserta Anda merasa kuat dan efektif.
Ø  Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
Hierarki adalah rancangan organisasi yang paling buruk dalam keadaan yang mendesak.


TIDAK ADA IMPIAN YANG TELALU LAMA UNTUK DI TEBUS
Sharon Williams

Pemimpin mengembangkan kemampuan ini untuk membayangkan masa depan dengan menguasai pokok-pokok
·         Mengangankan apa yang ideal
·         Membuat intuisi masa depan


Orientasi Campuran Masa Sekarang – Masa Depan Pemimpin






Masa
Depan
 

Masa
Depan
 













Orientasi waktu
       Pemimpin Taktis           Pemimpin Strategis

 

 

 


KOMITMEN  NOMOR  3

Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat
dan Memuliakan

Ø  Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda
Pemimpin dengan cakrawala waktu yang paling panjang adalah mereka yang memahami masa lalu mereka.
Ø  Menetapkan apa yang Anda inginkan
Untuk melakukan sesuatu, atau Apakah Anda dalam pekerjaan Anda agar sesuatu terjadi? Mengapa saya menginginkan ini?
Ø  Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Dalam menulis artikel Anda, ajukan kepad adiri sendiri pertanyaan berikut ini :
·         Apa yang paling kau banggakan ?
·         Apa sumbanganmu yang terbesar kepada pertumbuhan masyarakat atau organisasi?
Ø  Menulis pernyataan wawasan singkat
Slogan Edward Goeppaner “Kami tidak menjual bunga, kami menjual keindahan.” Slogan singkat sangat berguna untuk komunikasi. Ini bukan pengganti bagi pernyataan yang lengkap, tetapi ini membantu orang lain mengingat-ingat alasan pokok bagi keberadaan organisasi.
Ø  Bertindak berdasarkan intuisi Anda
Wawasan kerap kali memerlukan waktu sejenak untuk terbentuk dalam pikiran. Kami memerlukan waktu yang lebih lama sebelum kami bisa merumuskannya ke dalam pernyataan yang bisa diutarakan.
Ø  Menguji pengandaian Anda
Pengandaian kita adalah layar mental yang memperluas atau menciutkan apa yang mungkin terjadi.
Ø  Menjadi pakar masa depan
Jadikanlah urusan Anda untuk melewatkan sedikit waktu mempelajari masa depan. Terdapat berpuluh-puluh buku dan sumber informasi lainnya.
Ø  Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan
Latihan mental – tindakan secara mental mempraktekkan keahlian, keahlian lanjutan, atau sikap dengan menggunakan bayangan visual atau perasaan kinestetik.
Sebagai awal, berikut ini beberapa pengukuhan kepemimpinan :
·         Saya yakin bahwa saya menemukan kesempatan yang menarik sementara saya menerima tantangan baru ini.
·         Saya belajar dari kesalahan saya sementara saya melakukan eksperimen dengan gagasan dan metode baru.
·         Saya menciptakan antusiasme sementara saya mengkomunikasikan wawasan saya tentang masa depan.


Mengajak Orang Lain
Menarik Orang lain ke Tujuan Bersama




PEMIMPIN HARUS MENGKOMUNIKASIKAN WAWASAN DENGAN CARA YANG MENARIK DAN MENGGAIRAHKAN ANGGOTA ORGANISASI.
David E. Berklew

Mengembangkan rasa akan nasib bersama
·         Kepuasan kerja
·         Motivasi
·         Komitmen
·         Loyalitas
·         Semangat korps
·         Kejelasan tentang nilai-nilai organisasi
·         Kebanggaan dalam organisasi
·         Produktivitas organisasi

Supaya bisa menggerakkan orang lain untuk berbagai impian, pemimpin harus
·         Menemukan dan menghimbau tujuan bersama
·         Berkomunikasi secara ekspresif, dengan demikian memberikan kehidupan kepada wawasan dengan cara sedemikian rupa sehingga orang bisa melihat diri mereka sendiri di dalamnya.
·         Dengan tulus percaya kepada apa yang mereka katakan, dan memperlihatkan keyakinan pribadi mereka.

KOMITMEN NOMOR  4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka

Ø  Mengenali peserta Anda
Buatlah daftar tentang semua individu atau kelompok individu yang ingin Anda ajak dalam wawasan Anda tentang masa depan.
Ø  Menemukan satu landasan bersama
Supaya bisa menarik orang dari latar belakang dan kepentingan yang beragam, Anda harus menemukan apa aspirasi, tujuan, kebutuhan, dan impian yang mereka miliki bersama.
Ø  Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda
Kalau Anda merasa bahwa kemampuan antar pribadi Anda punya peluang untuk peningkatan, mendaftarlah dalam kesempatan latihan pertama yang bisa Anda ikuti.
Ø  Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Gunakanlah sebanyak mungkin bentuk pernyataan sebisa Anda untuk mengubah apa yang tidak nyata dari wawasan Anda menjadi nyata.
Ø  Bicara secara positif
Kalau bicara tentang aspirasi bersama, jangan katakan berusaha, katakan akan dan sedang.
Ø  Bicara dari hati sanubari
Tidak ada satupun dari semua saran ini yang akan ada harganya kalau Anda tidak mempercayai apa yang Anda katakan.
Ø  Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata
Karena wawasan ada di masa depan, pemimpin harus membuat orang lain di masa sekarang membayangkan akan seperti apa rupa masa depan.
Ø  Mendengar lebih dulu …. dan sering

KITA MEMERLUKAN SETIAP ORANG MEMAHAMI BAHWA INI ADALAH URUSAN KITA. KITA ADALAH ORANG YANG MENGUASAI NASIB KITA SENDIRI.
Robert Owyang

 

KOMITMEN NOMOR  5

Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan

Ø  Selalu mengatakan kita
Tugas Anda sebagai pemimpin adalah membantu orang lain mencapai tujuan bersama, bukan tujuan Anda.
Ø  Meningkatkan interaksi
Seupaya bisa memastikan agar orang tidak bekerja secara tersaing antara satu dan lainnya, ciptakan kesempatan fisik dan psikologis untuk interaksi.
Ø  Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan
Mulailah acara pemecahan masalah dengan meminta kepada pihak-pihak yang terlibat agar menyatakan bidang kesamaan mendapat mereka lebih dulu, bukannya perbedaan mereka.
Ø  Membuat daftar alat pembayaran alternatif
Contoh Bagan Alat Pembayaran Alternatif

Kebutuhan Saya :

·     Membuat rekan kerja mengambil pemilikan lebih banyak atas keberhasilan  usahanya.



·     Melewatkan waktu untuk mempelajari pekerjaan
·     Mengajukan lebih banyak pertanyaan tentang apa yang dilakukan departemen
·     Mendengarkan untuk memahami pembicaraan tentang margin
·     Menyerahkan laporan pengeluaran yang tepat waktu dan akurat.
·     Menyumbangkan gagasan yang menghemat biaya
·     Mempelajari bagian lain pekerjaan…. Lintas latihan.
Kebutuan Orang Lain :

·         Merasa sama-sama mendapat imbalan untuk upaya meningkatkan keberhasilan bisnis.

Alat Pembayaran Saya :

·         Melembagakan kelenturan waktu
·         Beralih ke minggu kerja empat hari
·         Memasukan peran serta karyawan ke dalam rencana bonus
·         Menawarkan manfaat pilihan paket bonus
·         Berbagi informasi tentang keuangan organisasi
·         Menunjukkan rasa hormat lebih besar
·         Kendaraan ulang-alik jarak jauh.

Ø  Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Organisasi dengan keterlibatan tinggi mempunyai “keunggulan tertinggi.”
Ø  Melakukan pemeriksaan kerjasama
Ø  Berjalan lebih dulu
Membina kepercayaan adalah proses dimulai ketika satu pihak bersedia mengambil resiko sebagai orang pertama yang membuka diri.
Memeriksa Interaksi



 
Unjuk kerja dan
                                                  keinginan meningkat
                                   
            Lebih mampu


Sebagai hasil interaksi yang saya pilih, apakah saya merasa
lebih atau kurang mampu menyelesaikan banyak hal yang
luar biasa ?
 


            Kurang mampu


 


                        Untuk kerja dan
                        keinginan merosot

MENJADI TELADAN

Para pemimpin teladan yakin terhadap sesuatu, percaya terhadap sesuatu, dan peduli terhadap sesuatu. Mereka menemukan suara mereka dengan memahami nilai pribadi mereka secara jelas dan mengekspresikan nilai tersebut dalam cara mereka sendiri yang unik dan autentik. Para pemimpin juga tahu bahwa mereka tidak dapat memaksakan pandangan mereka kepada orang lain. Sebaliknya, mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai konsensus dalam prinsip-prinsip bersama.

Pembicaraan yang fasih tentang keyakinan patut dikagumi, bagaimanapun, tidaklah cukup. Kata-kata dan tindakan seorang pemimpin harus konsisten untuk menunjukkan adanya integritas. Para pemimpin harus memberikan contoh melalui menyelaraskan tindakan pribadi mereka dengan nilai-nilai bersama. Apabila pengikutnya mengetahui bahwa pemimpin mereka memiliki keberanian tentang pendirian mereka, mereka akan lebih bersedia untuk berkomitmen. Orang pertama-tama mengikuti orang, kemudian rencananya.














2.   REFLEKSI TENTANG MENJADI TELADAN
JOHN C MAXWELL

Anda sudah berkali-kali mendengarnya: “Tindakan berbicara lebih keras ketimbang kata-kata.” Jika Anda diberi kesempatan untuk tumbuh dalam sebuah lingkungan yang mendukung, beruntunglah Anda. Pada kenyataannya, banyak pemimpin kristiani saat ini dibesarkan dalam lingkungan yang tidak ideal. Rumah tangga berantakan, orangtua berpisah, masyarakat yang rusak moralnya – semua keadaan ini menjadi faktor yang membentuk seseorang menjadi manusia, entah menjadi yang lebih baik atau yang lebih buruk. Meskipun memiliki masa lalu yang kelam, Tuhan tetap memanggil para pria dan wanita ini untuk melayani Dia dalam peran kepemimpinan. Bahkan, melalui pandangan sekilas ke dalam Kitab Suci, akan terlihat bagaimana Tuhan secara khusus memanggil orang yang hancur dan lemah, dan mengubah alur sejarah melalui mereka. Dia memberikan sebuah petunjuk mengapa Dia menggunakan taktik yang tidak lazim ini.
Banyak dari kita merasa berada pada urutan teratas untuk dimasukkan ke dalam katagori “lemah” menganggapnya sebagai kabar baik. Sebagai orang lemah, kita memiliki posisi awal yang bagus dalam mencari cara untuk memberi Teladan yang dapat diikuti oleh orang lain. Tapi, bagaimana cara memberi Teladan ini? Terus terang, ini adalah sebuah pemikiran yang menakutkan: orang lain akan mengawasi sitiap gerak gerik saya dan mencontoh apa yang mereka lihat. Bagi sebagian pemimpin, konsep ini menjadi sebuah perjalanan ego. Tapi,setiap pemimpin religius yang di wawancarai untuk buku ini merasa malu demi menyadari bahwa hidup mereka merupakan sebuah cermin, yang merekflesikan ajaran yang diikuti oleh pengikut mereka.
Saya mengidentifikasikan lima prinsip yang dapat dianggap sebagai petunjuk bagi Anda jika Anda berusaha menjadi teladan:
1.    Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain
2.    Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki orang lain.
3.    Lebih mudah mengajar apa yang benar dibandingkan melakukan apa yang benar
4.    Orang meniru apa yang mereka lihat
5.    Teladan dari orang lain sangat besar pengaruhnya terhadap hidup kita.

PERTAMA-TAMA PIMPINLAH DIRI ANDA SENDIRI

Dua prinsip yang pertama saling berhubungan, jadi saya akan menjelaskan keduanya sekaligus.

·         Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain.
·         Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki orang lain

Dari semua nilai yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik, salah satu yang nilainya paling tinggi bagi saya adalah melaksanakan Hukum Utama. Sebagai seorang pemimpin, orang pertama yang harus saya pimpin adalah diri saya sendiri. Jika saya tidak mau mengikuti diri saya sendiri, mengapa orang lain perlu repot-repot mengikuti saya? Oleh karena itu, saya harus puas dengan cara saya memimpin “diri sendiri” ini bukanlah motif yang egois; ini adalah cara saya untuk bisa memastikan bahwa apa yang saya bagikan kepda orang lain dan yang saya minta agar orang lain lakukan. Jika para pemimpin tidak melakukan perjalanan ke dalam diri mereka sendiri untuk mengembangkan diri sebagai manusia, dua hal bisa terjadi: entah mereka menjadi pemimpin yang dangkal atau mereka akan terlupakan dalam waktu singkat.
Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Ini adalah hal yang sederhana tapi mengandung kebenaran yang sangat dalam, dan sering kali kita harus belajar mengenai hal ini melalui pengalaman sulit. Sebelum kita mencoba meluruskan orang lain, kita harus meluruskan diri sendiri terlebih dahulu. Seperti percakapan antara Charlie Brown dan Lucy di bawah ini:

Lucy                   :    Charlie Brown, kupikir aku ingin mengubah dunia.
Charlie Brown  :    Well, Lucy, itu hal yang mengagumkan. Siapa yang pertama ingin kamu ubah?
Lucy                   :    Kamu, Charlie Brown. Aku ingin mengubah kamu lebih dahulu.

Acap kali sebagai pemimpin, kita ingin mengubah orang lain. Tapi, dalam hal memberi contoh, prinsip ini sangat penting: jangan mengubah orang lain sebelum Anda mengubah diri sendiri. Kita suka berpikir bahwa para pemimpin selalu melobi untuk suatu perubahan dan para pengikut mereka akan mencoba bertahan dan menolak, tapi sebenarnya para pemimpin juga tidak menyukai perubahan sama seperti pengikutnya – kecuali itu memang ide mereka. Sesungguhnya, para pemimpinlah yang lebih banyakmenolak perubahan dibandingkan para pengikutnya (sekali lagi, kecuali itu adalah ide mereka). Mengapa demikian? Karena ketika terjadi perubahan dalam organisasi, pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh pemimpin departemen adalah, “Apakah ini akan mempengaruhi wilayah kekuasaan dan orang-orang saya?” setiap kali sebuah organisasi berhenti melakukan perubahan, hal ini pasti karena ada seorang pemimpin yang merasa keberatan. Para pengikut tidak pernah menghentikan perubahan suatu organisasi: para pemimpinlah yang selalu melakukannya.
Seseorang pernah bertanya kepada saya, “Siapa orang pertama yang harus saya pimpin?” Jawabannya sangat mudah. “Diri Anda sendiri,” jawab saya. “Sesungguhnya, itu juga orang pertama yang ingin Anda pimpin. Jika Anda tidak mau mengikuti diri Anda sendiri, mengapa orang lain harus mengikuti Anda?”
Perubahan selalu berawal dari dalam. Jangan mencoba membangun sesuatu yang besar di dunia luar jika Anda belum mencoba membangun sesuatu yang besar di dalam. Sama halnya, jangan khwatir tentang kemana tujuan Anda sampai Anda tahu siapa diri Anda. Pertama-tama selesaikan masalah di dalam diri Anda dahulu. Apabila semua sudah berjalan dengan baik, barulah Anda bisa mulai bekerja di luar diri Anda.
Sebagai seorang pemimpin, Anda adalah gambar dan contoh. Orang bukannya menerima visi Anda; orang menerima diri Anda. Satu-satunya cara agar mereka dapat menerima Anda bersama keyakinan dan kredibilitas Anda adalah dengan menghidupinya terlebih dahulu.

NILAI ADALAH PEMANDU

Michael Joseph, direktur dari Dacor – perusahaan industri perkakas dapur yang mahal – adalah salah satu pemimpin yang memutuskan untuk memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu, dan hal ini telah mengubah secara drastis cara perusahaannya berbisnis. Pada tahun 1997, Michael memutuskan untuk melakukan sesuatu secara radikal dengan perusahaan yang di dirikan oleh orang tuanya tiga dekade sebelumnya dan yang telah di pimpinnya selama lebih dari 25 tahun. Sebagai perusahaan yang sukses, Dacor dikelola dengan standar etika dan memiliki reputasi pekerjaan yang berkualitas. Tapi Michael ingin agar Dacor dikenal untuk sesuatu yang lain.
Pada pertengahan tahun 1990-an , perjalanan spiritual pribadi Michael sedang mencapai puncaknya, dan ia percaya bahwa ia membawa keyakinannya ke tempat kerja. Michael, yang mengganggap “tulisan merah dalam Kitab Suci” – kata-kata Tuhan – adalah pedoman kerjanya dalam kepemimpinan yang relegius, ingin memasukkan semangat ini ke dalam perusahaannya.
“kami telah memiliki lingkungan yang sangat menunjang di Dacor, tetapi suatu hari saya melihat sekilas pada moto perusahaan kami,” katanya seraya mengenang kembali. “Kemuliakan Tuhan dalam segala perbuatan kita” adalah bagian dari moto itu. Tapi, ini sekadar salah satu dari serangkaian yang sama pentingnya. “semakin saya memerhatikan pertanyaan itu, semakin saya menyadari bahwa hanya ada satu pesan yang benar-benar penting; Michael memutuskan untuk mengambil resiko ditertawakan pihak industri – dan sedikit keryitan dari 600 karyawan – untuk mengubah kalimatnya menjadi: “Memuliakan Tuhan dalam segala perbuatan kita dengan menghormati orang lain, melakukan pekerjaan baik, membantu sesama, memaafkan orang lain, mengucap syukur, dan merayakan kehidupan kita.”
Untuk mempertegas moto baru perusahaannya, michael memasukkanya ke dalam situs Dacor dan mencetak kartu nama serta materi pemasaran baru untuk merefleksikan perubahan ini. Ketika ia memperkenalkan pernyataan moto baru itu kepada karyawannya, yang mewakili 26 bangsa yang berbeda dan semua agama besar, ia mengatakan bahwa mereka semua diterima dengan baik di perusahaannya. Kemudian ia menambahkan kalimat ini: “Moto ini adalah sebuah tantangan bgi saya secara oribadiuntuk menjadi orang yang lebih baik, dan saya percaya hal ini akan memanggil perusahaan kepada tujuan yang lebih tinggi. Saya percaya bahwa apabila kita saling menghargi membantu satu sama yang lain, kita dapat mengenali bakat dan kemampuan yang ada di seluruh bagian organisasi. Apabila kita saling memaafkan dan berterima kasih satu sama lain, dan juga kepada Tuhan, kita membuka dan memperbaiki komunikasi. Ketika kita memberikan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, kita melakukan pekerjaan dengan baik. Dan, ketika perilaku bisnis kita dikendalikan oleh nilai ini maka semua orang akan mendapatkan manfaatnya dan kita memiliki banyak alasan untuk merayakan kehidupan kita.”
Apa yang terjadi setelah itu adalah terciptanya suasana yang “penuh kehangatan dan sangat positif”, kenang Michael. Perusahaan, termasuk dewan penasehat Dacor, mengampanyekan moto baru itu, mempererat hubungan antar karyawan dalam cara-cara yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. “setelah beberapa bulan pertama bertanya-tanya, apa tujuan Michael dengan ini?, orang-orang mulai meresponsnya dengan baik. Kami mempunyai 70 tenaga penjualan yang mencantumkan kalimat tersebut pada kartu nama mereka. Mereka berada di dunia nyata, di garis depan, membagikan kartu tersebut. Kami bertanya-tanya bagaimana reaksi psar kelak. Pada awalnya kami mendapat komentar yang meremehkan, tapi sekarang, beberapa tahun kemudian, moto ini telah sangat berakar dalam perusahaan. Ketika seorang pemimpin membuat langkah seperti ini, ia akan sangat terbantu jika orang-orang di sekitarnya mendukung langkah tersebut.”
Sebagai seorang kristiani yang “ladang misinya” adalah perusahaan manufaktur, Michael menganggap moto perusahaannya sebagai cara untuk menebarkan benih spiritualnya. “Saya tahu saya harus memanggil perusahaan untuk tujuan yang lebih tinggi,” katanya. “Di satu pihak, kerja keras, bagaimana membuat pilihan yang baik, dan menerima karyawan yang baik adalah hal-hal yang penting.tapi, ada hal lain yang saya sebut sebagai campur tangan ilahi. Karena saya bukanlah seorang pendeta, cara saya untuk berterima kasih dan menghormati kehadiran Tuhan di dalam hidup saya adalah melalui kalimat ini. Saya tidak dapat tidak melakukannya.



·         Lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar dibanding melakukan apa yang benar.

Mengatakan bahwa Anda percaya pada prinsip-prinsip kristiani adalah satu hal; menjalaninya setiap hari adalah hal yang lain, entah Anda memimpin dalam lingkungan bisnis, seperti Michael Joseph, atau dalam sebuah pelayanan. Sebagai seorang pendeta muda yang memimpin gereja pertama saya, ini adalah tantangan kepemimpinan saya yang pertama. Saya masih bisa mengingat bangaimana di gereja pertama saya mengajar jemaat ayat demi ayat selama beberapa bulan sampai saya tiba pada ayat dalam Kitab Suci yang tidak saya hidupi.
Pertentangan dalam diri saya semakin intens. Saya mulai bertanya kepada diri sendiri,”Apa yang aku lakukan dengan ayat Kitab Suci yang aku ajarkan tapi tidak aku jalani atau lakukan dalam kehidupanku? Bagaimana bisa aku meminta orang lain mengikuti ajaran tertentu jika aku sendiri tidak menjalankannya?” Hal ini menjadi dilema yang cukup besar bagi diri saya.
Sayangnya, saya mencoba melarikan diri dari dilema ini. Setelah berkhotbah mengenai pesan tersebut, saya membuat suatu keputusan yang sangat penting yang saya pegang sampai sekarang:jika saya tidak menjalaninya, saya tidak akan mengajarkannya. Saya tidak akan mencoba memberikan apa yang tidak saya miliki.  Sebagai pemimpin, kita mengajarkan apa yang kita ketahui, tapi kita mereproduksi siapa kita. Wahyu ini sangat besar untuk saya.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan sebuah buku yang tertulis oleh Fred Smith yang berjudul Learingto Lead  (yang tidak dicetak lagi). Buku sederhana ini mengandung wawasan yang mendalam tentang kepemimpinan. Saya sedang di pesawat dari San Diego, dalam perjalanan menuju sebuah konferensi di mana saya jadi pembicara. Ketika saya membaca salah satu babnya, kalimat pertamanya langsung menarik perhatian saya: “Kepemimpinan….. adalah mengenai siapa diri Anda dan apa yang Anda lakukan,” Dengan kata lain, kepemimipinan bukan hanya sesuatu yang menjadi perilaku Anda. Kepemimpinan harus muncul dalam tindakan. Saya berhenti sampai di situ. Saya tidak membacanya lebih lanjut. Saya mengambil pena dan membuat tiga kolom pada halaman kosong di sebelahnya.kolom pertama berisi tentang siapa diri saya., kolom tengah berisi tentang apa yang saya lakukan, dankolom kanan berisi hasilnya. Saya mulai melihat bahwa siapa diri saya haruslah sesuai dengan apa yang saya lakukan. Saya tidak bisa menyatakan menjadi seseorang yang perilakunya tidak merefleksikan apa yang saya nyatakan. Ketika kebenaran dari kenyataan ini mulai tersingkap, saya sadar bahwa saya harus menjadi contoh bagi orang lain. Salah satu kata yang saya tulis adalah karakter, maka kolomnya tertulis sebagai berikut: “Jika saya adalah seseorang yang memiliki karakter (kolom kiri), saya akan melakukan apa yang benar (kolom tengah). Jika apa yang saya lakukan ini benar, hasilnya adalah saya akan mempunyai kredibilitas (kolom kanan).” Saya melakukan latihan ini dengan beberapa karakter kepemimpinan lain yang berbeda. Apabila diri saya sesuai dengan apa yang saya lakukan, saya sekaligus memiliki karakter dan kredibilitas. Jika tidak sesuai, saya bukanlah pemimpin yang baik.
Jadi, ingatlah prinsip awal kita: lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar ketimbang melakukan apa yang benar. Kepemimpinan yang kuat mengemuka ketika hidup Anda sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan. Michael Joseph mengetahui hal ini dengan baik. “Kata-kata sangat penting, tapi menjadi tidak penting jika Anda tidak bertindak secara konsisten. Pastinya, tak seorang pun akan mempercayai Anda dan mengikuti Anda. Tantangan bagi pemimpin kristiani adalah untuk mengambil langkah pertama, apapun langkahnya. Pemimpin yang efektif menyampaikan pesan mereka melalui perilaku dan tindakan mereka, bukan dengan kata-kata saja. “jadi, Michael dan pemimpin Dacor lainnya sebaiknya mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan selama masa jaya dan terutama pada masa sulit.
Mungkin pertunjukan yang paling mengejutkan perihal dukungan dari kepemimpinan Dacor terhadap nilai muncul ketika krisis ekonomi pada tahun 2002 terjadi. Seperti bisnis lainnya, Dacor mengalami hambatan keuangan dan terpaksa harus mengurangi waktu lembur pada kuartal ketiga. Bagi karyawan yang dibayar per jam, kehilangan jam tambahan dan separuh gaji mempunyai pengaruh ekonomi yang berarti, dan Michael sadar akan hal ini. Ia meresponnya dengan menaikan gaji pokok karyawan pabrik sebesar 10%, langkah yang menambah biaya perusahaan sebesar $1 juta per tahun. Meskipun resesi,penjualan ternyata naik sebesar 22% pada tahun 2002, dan laba meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Hebatnya, dalam empat tahun terakhir – tahun-tahun di mana moto baru perusahaan mulai diterapkan oleh Michael – penjualan tahunan Dacor naik berlipat ganda, dari $100 juta menjadi $200 juta.
“ada hal-hal kecil lain yang bisa kita lakukan, seperti mengirim kartu ulang tahun dan duduk bersama setiap orang yang bekerja di perusahaan, entah mereka karyawan biasa atau seorang eksekutif,” kata Michael. “saya meluangkan waktu 15 atau 20 menit dengan setiap orang yang bekerja di perusahaan. Itulah yang bisa saya lakukan untuk mengatakan bahwa mereka dihargai. “para karyawan yang tidak sukses diberikan apa yang oleh Michael disebut sebagai “pendaratan lembut” untuk membantu mereka agar dapat bangkit kembali. Dacor juga menyediakan sebuah botline untuk spikolog profesional bagi karyawan yang sedang menghadapi masalah keluarga – suatu pengakuan bahwa karyawan memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan. “kami lebih dari sekadar apa yang kami lakukan dalam bekerja untuk kelangsungan hidup. Keadaan ini menunjukkan bahwa manajemen peduli dan sedang mendengarkan,” perusahaan juga membagi 10% laba mereka kepada karyawan, dan juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk memiliki perusahaan atau membeli saham perusahaan.

·         Orang melakukan apa yang mereka lihat.

Ini adalah salah satu motivator yang terhebat di dunia. Seumur hidup, kita benar-benar memainkan peran “mengikuti sang pemimpin”, dan penelitian di Stanford University menunjukkan bahwa 89% dari apa yang kita pelajari bersifat visual, 10% pendengaran, dan 1% didapat dari indra lainnya. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus mengatakan 11 kali di dalam suratnya kepada gereja pada zaman dulu, “Ingatlah bagaimana aku telah bertindak,” atau “Ingatlah apa yang telah aku lakukan,”  atau “Ingatlah apa yang kukatakan ketika aku bersama-sama dengan kamu.” Ia berkali-kali merujuk pada perilakunya, yang pada dasarnya hendak berkata kepada para pengikutnya, “Aku tahu bahwa kamu tidak selalu bisa mengingat apa yang telah kukatakan, tapi kamu selalu bisa mengingat apa yang telah aku lakukan.” Hal ini disebabkan manusia pada dasarnya belajar secara visual. Ketika Anda sama saja seperti melihat pada sebuah cermin karena mereka menjadi mirip dengan Anda.
Dalam buku saya The 21 Irrefutable Laws of Leadership, saya menyebut-nyebut hukum maknetisme, yang menyatakan bahwa kita menarik orang yang mirip dengan kita, bukan orang yang kita inginkan. Ini adalah perbedaan penting yang perlu diingat oleh para pemimpin: orang melakukan apa yang mereka lihat. Mereka mendengar pesan Anda, tapi yang mereka ikuti adalah jejak langkah Anda.
Walt Griffin adalah seorang pemimpin yang berbicara dengan kakinya. Ketika Walt mengambil alih pemimpin Lakeview Middle School di Seminole County, florida, sekolah tersebut bukanlah jenis sekolah yang diinginkan oleh para orang tua bagi anak-anak mereka. Dipenuhi oleh masalah disiplin dan fasilitas yang buruk, status sosioekonomi sekolah yang rendah hanya membuat reputasinya menjadi semakin buruk. Sebagai akibatnya, sekolah itu tidak berhasil mendapatkan banyak murid yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
Tambahan lagi, seorang perwakilan dari Departemen Kehakiman AS datang ke Simonale Country beberapa tahun sebelumnya untuk memeriksa sekolah pemerintah sebagai bagiandari usaha penggabungan sekolah. Pemerintah tidak terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Terdapat perbedaan besar antara Lakeview dengan sekolah menengah di daerah lain, yang dianggap memiliki status sosioekonomi yang lebih tinggi, populasi Afrika – Amerika yang lebih rendah, sumberdaya yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih baik. Maka, mereka mengambil tindakan. Untuk membantu agar sekolah menjadi lebih baik, pemerintah memutuskan membuat Lakeview menjadi sekolah magnet – istilah yang digunakanbagi sekolah tertentu yang memfokuskan diri pada program pendidikan khusus, seperti sain, metematika, atau seni liberal – sebagai upaya untuk menarik perhatian murid yang dalam kondisi sebaliknya tidak akan datang.
Dinyatakan sebagai “sebuah sekolah magnet untuk seni panggung/komunikasi” dengan program persiapan pra – IB (international baccalaureate), Lakeview membutuhkan seorang pemimpin yang kuat untuk mengubahnya dan membuat program magnet ini berhasil.sekolah baru yang diajukan tampak bagus di atas kertas. Tapi, bagaimana mengubah gagasan diatas tersebut menjadi kenyataan sehari-hari? Mungkinkah itu diwujutkan? Di situlah Walt masuk.
Dewan sekolah memindahkan Walt, seorang wakil kepala sekolah menengah lain, untuk menjadi wakil kepala sekolah Lakeview dan mengkoordinasikan program magnet. Dikenal dengan etika kerjanya yang tidak kenal lelah dan antusiasmenya yang tinggi, ia memahami visi sekolah “baru” dan mulai bekerja untuk mewujudkannya.
“itu adalah tugas besar dan pengalaman yang mengagumkan bagi saya,” kata Walt, yang menekankan bahwa walaupun iman merupakan bagian integral dari struktur nilainya, ia memilih untuk membiarkan tindakannya yang berbicara – dan tindakannya memang berbicara dengan lantang. “Sebagai pemimpin sekolah, setiap tindakan yang Anda buat dan kata yang Anda ucapkan didengarkan oleh banyak orang, terutama anak-anak,” katanya. “Kepercayaan, integritas, dan kejujuran adalah hal-hal penting yang bisa dicontoh oleh anak-anak. Hal-hal ini bukanlah nilai yang bisa Anda ajarkan lewat buku. Anak-anak belajar dengan melihat tindakan.”
“saya membagi moto pribadi saya dengan para staf, tapi Anda tidak bisa hanya mengatakan saja, Anda harus melakukannya,” kata Walt, yang mendorong terciptanya lingkungan yang peduli pada “orang secara keseluruhan” di Mellenium (perubahan nama yang mencerminkan transformasi di sekolah magnet ini). “mereka tahu jika ada masalah yang bisa saya bantu, saya pasti membantu. Beberapa pengajar kami harus berhadapan dengan masalah, seperti perceraian, kematian, kanker, ataupun orangtua yang di masukkan ke panti jompo. Kami memiliki mekanisme dukungan yang sangat kuat di sekolah. Kami bukan hanya berkata bahwa kami akan selalu membantu mereka, tapi ada orang yang benar-benar akan datang berkujung ke rumah mereka setiap malam dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Para pengajar tersebut sangat baik dalam menangani anak-anak karena mereka di sini mereka merasa aman dan terdukung.”
Walt melangkah lebih jauh dengan moto pribadinya, yaitu melalui murid miskin yang dibantu oleh sekolahnya setiap tahun. “Saya memilih lima murid yang paling membutuhkan bantuan di sekolah dan meminta mereka untuk membantu saya dengan cara tertentu. Kamimemberikan makanan kepada yang membutuhkan dan pakaian kepada yang miskin. Ini adalah anak-anak yang rentan, yang menimbulkan masalah. Kami memberikan semua yang mereka butuhkan, dari pakaian sampai memastikan bahwa mereka mendapatkan sarapan setiap pagi di sekolah. Anak-anak lain melihat saya selalu bersama anak-anak ini. Ini adalah proses selama tiga tahun. Kami memulai dari kelas enam, dan saat mereka telah masuk SMU mereka telah memiliki semua kebutuhan yang di perlukan untuk bisa berhasil di sekolah.”
Perubahan SMP Lakeview menjadi SMP Millenium merupakan sebuah kesuksesan yang menganggumkan. Dari 1.760 murid pada tahun 2002-2003, 280 murid tinggal di luar daerah tapi mendaftar ke san . pada tahun yang sama, sekolah ini telah memenuhi kuota jumlah murid sekolah luar daerah, dengan lebih dari 200 anak masuk dalam daftar tunggu.

·         Teladan dari orang lain berpengaruh besar dalam kehidupan kita.

Seperti apa diri kita saat ini sebagian besar adalah hasil dari masukan kita terima selama bertahun-tahun. Jim Kouzes dan Barry Posner menyarankan agar para pemimpin “mendengarkan ahlinya”. Mereka mengamati bahwa, “Eksplorasi internal dalam diri kita untuk menemukan sura kita sering kali tertentu dengan mendengarkan secara cermat pemimpin yang paling kita hormati. Pemimpin yang kita kagumi secara pribadi adalah sumber informasi yang kaya tentang nilai dan keyakinan kita sendiri. Kita memilih mereka karena suatu alasan, oleh karena itu memikirkan mereka secara lebih cermat dapat sangat bermanfaat.”
Siapa yang paling berpengaruh dalam hidup Anda? Nama yang berada paling atas dalam daftar saya – adalah Bill Brigh, pendiri Campus Crusade for Christ. Dua tahun yang lalu, saya menulis surat kepadanya untuk menyatakan rasa terima kasih saya atas teladan yang telah ia berikan. Di samping ayah saya, Bill adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan spiritual saya, dan ketika saya membayangkan seorang pemimpin religius, saya membayangkan kedua orang tersebut.
Bill telah mengajarkan kepada saya tentang iman kepada Tuhan. Suatu saat, ketika kami sedang berdua di San Diego, saya bertanya bagaimana ia bisa menjadi seorang yang beriman teguh. Saya tidak pernah melupakan jawabannya: “jonh saya mempelajari atribut Tuhan, dan hal itu membentuk dan membangun iman kita.” Sejak saat itu, saya mengikuti praktiknya dalam membangun imannya dengan mempelajari atribut Tuhan.
Bill juga menjadi teladan saya tentang bagaimana mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, baru kemudian membiarkan hal-hal lain mengikuti. Belum pernah saya melihat orang menjalani hidupnya sebaik Bill. Ekspresi kepemimpinan, yaitu “Anda harus menyerah untuk naik” adalah sebuah kesaksian atas pelayanannya. Semanagtnya dalam mencari jiwa dan komitmennya untuk memenuhi Amanat Agung telah merasuki hati saya. Ia adalah pemimpin dari para pemimpin, dan saya percaya bahwa ada ribuan orang akan meneruskan visinya. Sebagai hasilnya, jutaan orang akan percaya kepada Kristus. Sumbangan terbesarnya bagi gereja adalah para pemimpin yang telah ia inspirasi dan yang melanjutkan panggilan hidupnya.
Tapi, mungkin masukan terbesar yang ia berikan bagi hidup saya adalah ketertarikannya secara pribadi kepada saya. Karena kasih dan teladannya, saya berusaha menumbuhkan iman, visi, dan kasih saya kepada Tuhan; saya berusaha mencari kerajaanNya terlebih dahulu dan melahirkan generasi baru pemimpin Kristiani; saya berupaya keras menyebarkan nilai-nilai dan prioritas ini kepada para pri dan wanita di kelompok kepemimpinan INJOY. Bill memberi teladan dengan hidupnya sendiri, memberi saya suatu standar untuk saya ikuti.
Apabila Anda sedang berusaha menjadi teladan bagi orang lain, ingatlah bahwa hidup anda adalah sebuah inspirasi, bukan hanya bagi orang yang Anda pimpin tapi juga bagi dunia yang mengamatinya. Kita hidup pada hari di mana perusahaan yang rakus dan kepemimpinan yang korup menjadi berita utama. Penyalahgunaan kepemimpinan spiritual telah membuat banyak orang merasa tawar terhadap klaim Injil. Saya tidak bisa membayangkan waktu lain dalam sejarah di mana kita lebih membutuhkan standar yang benar – dan pembawa standar – untuk mengarahkan jalan.

Pertanyaan untuk refleksi


1.    Siapakah contoh kepemimpinan saya? Mengapa saya menganggapnya sebagai teladan.
2.    Apakah saya sudah mengarti tentang nilai yang memandu kehidupan dan kepemimpinan saya?
3.    Ada berapa banyak kesepakatan mengenai nilai di dalam kelompok yang saya pimpin?
4.    Sudah sesuaikah cara saya untuk menghabiskan waktu setiap minggunya dengan nilai yang saya anggap paling penting.
5.    Seberapa sering saya berbicara tentang niali saya dengan orang lain? Seberapa efektif cara saya menuturkan kisah untuk mengajar tentang pelejaran yang penting.

Tes kepemimpinan teladan.

1.    Kepemimpinan teladan disebutkan sebagai kunci sukses mengenai hal-hal berikut ini…
a.    Bertindak, berdasar, dan berilmu.
b.    Bernilai, berprinsip, dan berdasar
c.    Memulai, memproses, dan mengakhiri
d.    Menjalankan, menilai, dan mengawasi
2.    Pemimpin dalam Manajemen Mutu Terpadu berorientasi pada pelanggan artinya adalah...
a.    Pelayanan diberikan pada para pelanggan secara terpadu
b.    Peningkatan mutu berkelanjutan untuk kepuasan pelanggan
c.    Jaminan mutu agar para pelanggan percaya dan puas
d.    Proses pelayanan hanya melihat pada kebutuhan pelanggan
3.    Pemimpin teladan adalah pemimpin yang...
a.    Mendasarkan perencanaan yang matang
b.    Merencanaan yang harus dilaksanakan
c.    Mencatat semua proses sebagai fakta
d.    Menunjukkan tindakan yang dipercaya
4.    Pemimpin yang teladan adalah pemimpin yang ...
a.    Sebagai sumber-sumber etos, pathos, dan logos
b.    Sebagai pelaku planner, visioner, dan missioner
c.    Melakukan penilaian, pengawasan, dan pembinaan
d.    mendahulukan pencapaian tujuan program
5.    Kekuatan pemimpin yang teladan harus mendasarkan pada...
a.    Kekuatan fisik, intelektual, emosi, dan spiritual
b.    Kekuatan pikir, naluri, insani, dan hati nurani
c.    Visioner, emosional, disiplin, dan kebijaksanaan
d.    Kebijaksanaan, kedisiplinan, naluriah, dan intelek
6.   Tanda seorang pemimpin teladan adalah...
a.    Perencanaan yang matang untuk dilaksanakan
b.    Tindakan yang dipercaya semua orang
c.    Konsistensi pemikiran dari setiap saat
d.    Kekuatan intelektualitas yang tinggi
7.    pemimpin yang mempunyai kecerdasan intelek yang tinggi adalah...
a.    ditunjukkannya perencanaan yang matang dan menantang
b.    tindakan yang berbasis pada fakta dan kebijaksanaan
c.    perilaku kerja yang mendasarkan pada kinerja yang jelas
d.    pengawasan yang pembinaan yang terencana dan faktual
8.    kepemimpinan yang mendasarkan pada kebijaksanaan dan kemuliaan adalah
a.    pemimpin yang cerdas spiritual
b.    pemimpin yang mempunyai emosi yang cerdas
c.    kecerdasan intelektual yang terkendali
d.    keluwesan kerja yang menuju pada kinerja
9.    Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal atau global adalah upaya memberikan kesempatan bagi penyelenggara pendidikan adalah dalam rangka untuk...
a.    Menampung adaya perkembangan tuntutan masyarakat
b.    Memberikan tantangan masyarakat untuk berkembang
c.    Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran
d.    Mengejar kemajuan ilmu, teknologi, dan seni
10. Integritas seorang pemimpin diperlukan paling utama pada saat dia sebagai...
a.    Guru dari pengikutnya
b.    Pemberi semangat pengikutnya
c.    Penunjuk jalan pengikutnya
d.    Penentu arah organisasi
11. Kepemimpinan teladan harus berani bertindak...
a.    Melawan proses
b.    Mengikuti proses
c.    Mengubah proses
d.    Menentang proses
12. memberdayakan orang dalam kepemimpinan teladan adalah
a.    memberikan kepercayaan dan penugasan lebih tinggi pada staf
b.    membimbing dan memberikan contoh untuk dapat berbuat lebih
c.    memberikan inspirasi, sosialisasi visi, dan pelatihan para staf
d.    dedikasi pada tujuan, budaya kerja, dan sistem nilai
13. membangkitkan semangat dalam kepemimpinan teladan adalah...
a.    mendidik dan melatih staf untuk lebih mampu bekerja
b.    membina dan memberdayakan staf untuk mampu bekerja
c.    memberikan sugesti pada taf agar mau bekerja lebih baik
d.    mengelola  dan pengendalian tugas secara  menyeluruh
14. menemukan suara hati dalam kepemimpinan teladan adalah...
a.    membangun integritas pribadi
b.    memahami tugas secara mendalam
c.    meningkatkan kemampuan kerja
d.    Penentuan kompetensi pribadi
15. Proses pembakuan pendidikan sebagai pelaksanaan MMT di bidang pendidikan menyangkut hal-hal berikut...
a.    Dana, sarana, penilaian, kurikulum, dan masyarakat
b.    Dunia bisnis, sistem penilaian, kompetensi lulusan
c.    Kurikulum, dana, kompetensi lulusan, dan tenaga keperndidikan
d.    Tenaga pendidikan, masayarakat, dunia bisnis, dan pengelolaan


Daftar Pustaka :
James M. Kouzes; Barry Z. Posner (1999), The Leadership Challenge Terjemahan : Anton Adiwiyoto. Batam: Interaksara.



_______________



G
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar