KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN
A.
Menantang Proses
B.
Mengilhami Wawasan Bersama
C.
Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
D.
Menjadi Penunjuk Jalan
E.
Mendorong Hati
A. Pemimpin menantang proses
Mereka mencari
kesempatan untuk mengubah status quo. Mereka mencari cara yang inovatif untuk
meningkatkan organisasi. Mereka melakukan eksperimen dan mengambil resiko. Dan
karena pengambilan resiko melibatkan kesalahan dan kegagalan, pemimpin menerima
kekecewaan sebagai kesempatan belajar.
B. Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama
Mereka secara
pribadi meyakini bisa membuat perbedaan. Mereka membayangkan masa depan,
menciptakan bayangan yang ideal dan unik tentang bisa menjadi apa masyarakat,
keagenan, atau organisasi. Melalui daya tarik dan bujukan, pemimpin mengajak
orang lain dalam impian. Mereka mengembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan
bersama dan membuat orang lain melihat kemungkinan masa depan yang menarik.
C. Pemimpin memungkinkan orang lain bisa bertindak
Mereka mengajukan
kerjasama dan membentuk tim yang bersemangat. Mereka secara aktif melibatkan
orang lain. Pemimpin memahami bahwa rasa laing menghormati adalah usaha yang
sangat baik; mereka berusaha keras menciptakan suasana kepercayaan dan martabat
manusia. Mereka memperkuat orang lain dengan berbagai informasi dan memberikan
pilihan. Mereka memberikan kekuasaan, membuat setiap orang merasa mampu dan
berkuasa.
D. Pemimpin menjadi penunjuk jalan
Mereka
menciptakan standar keunggulan, dan kemudian memberikan teladan untuk diikuti
lain. Mereka menetapkan nilai-nilai tentang bagaimana peserta, rekan kerja, dan
pelanggan harus diperlakukan. Karena perubahan yang rumit bisa membuat
kewalahan dan mematikan tindakan, pemimpin mencapai kemenangan-kemenangan
kecil. Mereka membongkar birokrasi, memasang papan tanda, dan menciptakan
kesempatan untuk kemenangan.
E. Pemimpin mendorong hati
Menyelesaikan
banyak hal yang luar biasa dalam organisasi adalah kerja keras. Untuk menjaga
agar harapan dan tekad tetap hidup, pemimpin menghargai sumbangan yang
diberikan individu dalam mendaki ke puncak. Dan karena setiap tim yang merebut
kemenangan perlu berbagi imbalan usaha, pemimpin merayakan keberhasilan. Mereka
membuat setiap orang merasa seperti pahlawan.
Lima praktek mendasar kepemimpinan
teladan tersebut di atas, masing-masing dijabarkan dalam dua komitmen :
SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN
LATIHAN
|
KOMITMEN
|
|
|
Menjadi
Contoh
|
1. Menemukan suara Anda
dengan memahami nilai pribadi Anda secara Jelas
|
2. Memberi contoh dengan
menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai bersama
|
|
Menginspirasi
Suatu Visi Bersama
|
3. Melihat masa depan dengan membayangkan
kemungkinan-kemungkinan yang menggairahkan dan yang menaikkan derajat.
|
4. Melibatkan orang lain dalam
suatu visi bersama melalui ketertarikan pada aspirasi bersama.
|
|
Menantang Prosesnya
|
5. Mencari peluang dengan mencari cara-cara
yang inovatif untuk mengubah, bertumbuh, dan menjadi lebih baik.
|
6. Bereksperimen dan mengambil risiko dengan
terus menghasilkan berbagai kemenangan kecil dan belajar dari kesalahan.
|
|
Memampukan
Orang Lain untuk Bertindak
|
7. Memupuk kerja sama dengan memajukan
tujuan bersama dan membangun kepercayaan.
|
8. Memperkuat orang lain dengan
membagi kekuasaan dan wewenang.
|
|
Membangkitkan Semangat
|
9. Mengakui kontribusi dengan
menunjukkan penghargaan atas keunggulan individual
|
10. Merayakan nilai dan kemenangan
dengan menciptakan semangat kebersamaan
|
KOMITMEN NOMOR
1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah,
mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.
Ø Memperlakukan
setiap tugas sebagai petualangan
Ø Memperlakukan
setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan.
Ø Mempertanyakan
status quo.
Ø Menyuruh
orang mencari gagasan
Ø Memasukkan
pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Ø Pergi
keluar dan menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki.
Ø Menugaskan
orang ke kesempatan
Ø Memperbaharui
tim Anda
Ø Menambahkan
petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang.
Ø Mengambil
les; mempelajari keahlian baru
KOMITMEN NOMOR
2
Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar
dari Kesalahan yang Menyertainya
Ø Menetapkan
eksperimen kecil
Ø Membuatnya
aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Ø Menyingkirkan
tindakan memadamkan kebakaran
Ø Bekerja
bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Ø Menghargai
pengambilan resiko
Ø Melakukan
debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses
Ø Memberikan
teladan pengambilan risiko
Ø Mendorong
pemikiran kemungkinan
Ø Memaksimalkan
kesempatan untuk pilihan
Ø Membuat
pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
KOMITMEN NOMOR 3
Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan
Semangat dan Memuliakan
Ø Memikirkan
lebih dulu masa lalu Anda
Ø Menetapkan
apa yang Anda inginkan
Ø Menulis
artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Ø Menulis
pernyataan wawasan singkat
Ø Bertindak
berdasarkan intuisi Anda
Ø Menguji
pengandaian Anda
Ø Menjadi
pakar masa depan
Ø Berlatih
dengan visualisasi dan pengukuhan
KOMITMEN NOMOR
4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan
Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka
Ø Mengenali
peserta Anda
Ø Menemukan
satu landasan bersama
Ø Mengembangkan
kecakapan antar pribadi Anda
Ø Menghembuskan
napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Ø Bicara
secara positif
Ø Bicara
dari hati sanubari
Ø Membuat
apa yang tidak nyata menjadi nyata
Ø Mendengar
lebih dulu …. dan sering
KOMITMEN NOMOR 5
Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan
yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan
Ø Selalu
mengatakan kita
Ø Meningkatkan
interaksi
Ø Berfokus
pada perolehan, bukan kehilangan
Ø Membuat
daftar alat pembayaran alternatif
Ø Membentuk
kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Ø Melakukan
pemeriksaan kerjasama
Ø Berjalan
lebih dulu
KOMITMEN
NOMOR 6
Memperkuat Orang dengan Memberikan Kekuasaan,
Menyediakan Pilihan, Mengembangkan Kecakapan,
Memberikan Tugas Penting, dan Menawarkan
Dukungan yang Kelihatan
Ø Meningkatkan
pengembalian dari luas lantai Anda
Ø Memperbesar
lingkup pengaruh orang lain
Ø Memastikan
bahwa tugas yang didelegasikan relevan
Ø Mendidik,
mendidik, mendidik.
Ø Melangsungkan
pertemuan besar Anda sendiri.
Ø Membuat
hubungan.
Ø Menjadinkan
orang lain pahlawan
KOMITMEN NOMOR
7
Memberikan Teladan dengan Berprilaku
Dengan Cara yang Konsisten dengan wawasan bersama
Ø Melihat
ke dalam cermin
Ø Menulis
kredo kepemimpinan Anda
Ø Menulis
pujian pribadi dan pujian kepada organisasi Anda
Ø Membuka
dialog tentang nilai-nilai pribadi dan bersama
Ø Memeriksa
tindakan Anda
Ø Bertukar
tempat
Ø Bersikap
dramatis
Ø Menceritakan
kisah tentang saat untuk memberikan pelajaran.
KOMITMEN NOMOR
8
Mencapai Kemenangan Kecil Yang Meningkatkan
Kemajuan
Yang Konsisten dan Membina Komitmen
Ø Mengambilnya
secara pribadi
Ø Membuat rencana
Ø Menciptakan
Model
Ø Memecah-mecah
dan menurunkan
Ø Mengimbau
sukarelawan
Ø Menggunakan
papan pengumuman
Ø Menjual
keuntungan
Ø Mengajak
orang lain makan malam (atau makan pagi).
KOMITMEN NOMOR
9
Menghargai Sumbangan Individu Kepada Keberhasilan
Setiap
Proyek
Ø Bersifat kreatif tentang imbalan dan penghargaan serta
memberikanya secara pribadi
Ø Memberikan
penghargaan dimuka umum
Ø Merancang
imbalan dan penghargaan sistem peran serta
Ø Memberikan
umpan balik sambil jalan
Ø Menciptakan
pygmalion
Ø Menemukan
orang yang banyak hal dengan benar.
Ø Melatih
KOMITMEN NOMOR
10
Merayakan Keberhasilan Tim Secara Teratur
Ø Menjadwalkan
perayaan
Ø Menjadi
pemandu sorak dengan cara Anda
Ø Menjadi
bagian regu pemandu sorak
Ø Bersenang-senang
Ø Menetapkan
jaringan sosial Anda … dan mendukungnya
Ø Tetap
mencintai
Ø Merencanakan
perayaan sekarang juga
Tujuan Tantangan Kepemimpinan adalah
untuk membantu manajer maupun individu dalam meningkatkan kemampuan memimpin
menyelesaikan masalah yang sangat rumit.
Pertanyaan untuk peningkatan
kemampuan kepemimpinan :
·
Apa kekuatan dan kelemahan saya sebagai pemimpin ?
·
Dimana saya perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan
saya ?
·
Apa yang diperlukan untuk mengenali kesempatan dan
menempatkan risiko dalam perpektifnya ?
·
Bagaimana cara saya bisa mengilhami dan memotivasi orang
lain ke arah tujuan bersama ?
·
Keahlian apa yang diperlukan untuk membina tim yang padu
dan bersemangat ?
·
Apa sumber keyakinan diri yang diperlukan untuk memimpin
orang lain ?
·
Bagaimana cara saya bisa memasukan lebih banyak suka cita
dan kegembiraan ke dalam usaha kami
Rumus Nilai Mutu
MCH = MPT + KMT + KPN
MCH : Mutu cara hidup
MPT : Mutu pribadi total
KMT : Kendali
mutu total
KPN : Kepemimpinan
“Mutu adalah cara hidup” yang
dihasilkan dari “mutu pribadi totaL” ditambah “kendalIi mutu total” ditambah
“kepemimpinan”.
“pemimpin belajar dengan memimpin,
dan memimpin belajar yang paling baik dengan memimpin yang menghadapi
rintangan”.
“Dengan perkataan lain, pemimpin
adalah pelajar. Mereka belajar dari kegagalan dan dari keberhasilannya”.
Impian besar tidak menjadi realita
penting melalui tindakan satu pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya tim.
Kepemimpinan adalah hubungan, yang
berdasarkan kepercayaan dan keyakinan. Tanpa kepercayaan dan keyakinan, orang
tidak mengambil risiko. Tanpa risiko tidak ada perubahan. Tanpa perubahan,
oraganisasi dan gerakan mati.
Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi :
1.
Jujur
2.
Memandang kedepan
3.
Memberikan inspirasi
4.
Cakap
5.
Berpikir adil
6.
Mau memberikan dukungan
7.
Berpikir luas
8.
Cerdas
9.
Lugas
10.
Bisa diandalkan
11.
Berani
12.
Mau bekerjasama
13.
Punya imajinasi
14.
Peduli
15.
Bertekad kuat
16.
Dewasa
17.
Ambisius
18.
Setia
19.
Bisa mengendalikan diri
20.
Mandiri
Dari 20 ciri tersebut di atas,
mayoritas semua mengagumi dan bersedia mengikuti kepemimpinan yang bercirikan :
·
Jujur
·
Memandang ke depan
·
Memberikan inspirasi
·
Cakap
Ciri-ciri Manajer yang memiliki
kredibilitas tinggi :
·
Bangga mengatakan kepada orang lain bahwa mereka bagian
dari oraganisasi
·
Memiliki rasa semangat tim yang kuat
·
Memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan
nilai-nilai organisasi
·
Merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi
·
Punya rasa pemilikan dalam organisasi.
Ciri-ciri Manajer yang mempunyai kridibilitas rendah :
·
Berproduksi hanya kalau diawasi dengan cermat
·
Dimotivasi terutama oleh uang
·
Mengatakan hal-hal yang baik tentang organisasi di muka
umum tetapi mencela secara pribadi.
·
Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain kalau
organisasi mengalami masalah.
·
Merasa tidak diberi dukungan dan penghargaan.
Kepemimpinan adalah seni
memobilisasi orang lain supaya ingin berjuang mengejar aspirasi bersama.
Kepemimpinan adalah membuat orang
melihat melampaui deskripsi kerja mereka untuk menemukan cara meningkatkan dan
menantang proses. (Maureen Fries)
Kata pemimpin, pada akarnya berarti
“pergi, melancong, menuntun”. Kepemimpinan adalah perasaan kinestetik, rasa
akan gerakan. Pemimpin “berjalan lebih dulu”. Mereka adalah pelopor.
Asal akar manage (mengurus) adalah
kata yang berarti “tangan”. Pada intinya, melakukan manajemen adalah
“menangani” banyak hal, tentang memelihara keteraturan dan organisasidan
pengendalian. Perbedaan penting manajemen dan kepemimpinan tercermin dalam
makna akar kedua kata ini – perbedaan antara apa artinya menangani banyak hal
dan apa artinya pergi ke suatu tempat.
Pemimpin tuntutan dari
pelanggan :
·
Membangkitkan motivasi intrinsik
·
Menyeimbangkan paradoks rutinitas
·
Menggunakan wawasan luar, melihat keluar untuk
mendapatkan rangsangan dan informasi.
Teknik supaya pemimpin bisa
melakukan unjuk kerja yang terbaik secara pribadi, mereka harus
·
Pecaya bahwa proyek memerlukan penggunaan keahlian dan
bakat sepenuhnya.
·
Mengalami proyek itu sendiri sebagai hal yang
menyenangkan dan menantang.
Dan kalau pemimpin ingin mendapatkan
apa yang terbaik dari orang lain harus
·
Mencari atau menciptakan kesempatan bagi anak buah untuk
mengalahkan kinerja mereka sendiri.
·
Menemukan kesempatan bagi anak buah untuk memecahkan
masalah, membuat penemuan, menjelajahi medan baru, mencapai tujuan yang sulit,
atau memikirkan cara berurusan dengan suatu ancaman luar.
·
Menjadikan pekerjaan menyenangkan secara bertanggung
jawab.
Pemimpin harus mengetahui kemampuan
peserta mereka. Mereka harus
·
Mengetahui apa yang bisa dilakukan orang lain
·
Mengenali apa yang dipandang orang lain menantang secara
pribadi.
Semua pemimpin teladan ;
·
Belajar dari kesalahan (dan mendorong orang lain
melakukan hal yag sama)
·
Meningkatkan ketangguhan dan mendukung pengambilan risiko
·
Membuat sesuatu terjadi
Ciri-ciri Ketangguhan Psikologi
Pemimpin :
·
Mereka berkomitmen berbagai bagian dalam kehidupan mereka
·
Mereka mempunyai rasa akan pengendalian atas hal-hal yang
terjadi dalam kehidupan mereka.
·
Mereka mengalami perubahan sebagai tantangan positif.
Orang dengan sikap yang tangguh menghadapi
stres dalam kehidupan
·
Mereka memandang peristiwanya menarik
·
Mereka merasa bisa mempengaruhi hasilnya
·
Mereka memandangnya sebagai kesempatan untuk pengembangan
Tiga hal untuk menciptakan iklim
yang mengembangkan ketangguhan terhadap stress :
·
Membina komitmen dengan menawarkan lebih banyak imbalan
daripada hukuman.
·
Membina rasa pengendalian dengan memilih tugas yang
menantang, tetapi dalam tingkat keahlian orang itu.
·
Membina sikap menantang dengan mendorong orang memandang
perubahan sebagai hal yang penuh kemungkinan.
KOMITMEN NOMOR
1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah,
mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.
Ø Memperlakukan
setiap tugas sebagai petualangan
Ø Memperlakukan
setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan.
Meskipun Anda
memegang tugas selama kurun waktu yang
lama, perlakukan hari ini seakan-akan merupakan hari pertama. Pikirkanlah Tugas
kepemimpinan anada sebagai petualangan yang memberikan semangat hidup.
Ø Mempertanyakan
status quo.
Membuat catatan semua praktek kegiatan dalam
organisasi. Beberapa praktek kegiatan dan kebijaksanaan standar sangat penting
bagi kepastian produktivitas dan mutu.
Ø Menyuruh
orang mencari gagasan
Komunikasi
ekstern dan intern merupakan kunci menuju inovasi, untuk mencari cara
mengumpulkan saran dan inovasi dari orang lain.
Ø Memasukkan
pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Jadikanlah
pengumpulan gagasan merupakan bagian dari jadwal harian, mingguan, dan bulanan.
Ø Pergi
keluar dan menemukan sesuatu yang perlu di perbaiki.
Setiap organisasi
selalu memerlukan perbaikan, oleh karena itu perlu menemukan sesuatu yang perlu
diperbaiki.
Ø Menugaskan
orang ke kesempatan
Organisasi
menugaskan kepada orang yang kinerjanya paling baik untuk menangani masalah yang dihadapi organisasi.
Ø Memperbaharui
tim Anda
Ø Organisasi
tetap berada di depan dalam persaingan, berarti berada di depan dalam
pengetahuan, teknologi, dan pasar. Tambahkan satu atau dua anggota batu ke dalam kelompok setiap beberapa tahun.
Ø Menambahkan
petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang.
Ø Mengambil
les; mempelajari keahlian baru
Mendaftarkan diri
untuk mengikuti kursus, lokakarya, atau seminar
tentang hal-hal yang terkait dengan sesuatu yang belum diketahui.
KOMITMEN NOMOR 2
Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko,
dan Belajar
dari Kesalahan yang Menyertainya
Ø Menetapkan
eksperimen kecil
“jangan menunggu
sampai Anda mempunyai produk atau proses yang sempurna sebelum mengujinya “.
Ø Membuatnya
aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Kalau anda menginginkan
orang lain bertindak dengan rasa urgensi
yang dibagi bersama, pastikan mereka merasa aman dalam menantang wewenangnya.
Ø Menyingkirkan
tindakan memadamkan gagasan baru
Pemimpin
sebaliknya harus selalu mencari cara menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan.
Ø Bekerja
bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Gagasan
kedengaran aneh dan ditolak atau diejek, dua hal biasanya terjadi :
·
Kemungkinan gagasan yang baik hilang
·
Orang berhenti menawarkan gagasan – tidak peduli sesering
apa mereka diminta
Ø Menghargai
resiko
Pastikan untuk
memberikan imbalan keapada usaha yang baik, bukan hanya keberhasilan.
Ø Melakukan
debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses
Pada akhir sebuah
proyek, ajaklah tim ke luar lokasi perusahaan, buatlah agenda di sekeliling
empat pertanyaan :
·
Apa yang kita lakukan dengan baik?
·
Apa yang kita lakukan dengan buruk?
·
Apa yang kita pelajari dari hal ini?
·
Bagaimana kita bisa melakukannya dengan lebih baik lain
kali?
Ø Memberikan
teladan pengambilan risiko
Doronglah orang lain
untuk mengambil resiko dengan melakukannya sendiri.
Ø Mendorong
pemikiran kemungkinan
Supaya bisa
membina sikap tantangan, doronglah orang lain untuk melihat perubahan sebagai
suatu hal yang penuh kemungkinan.
Ø Memaksimalkan
kesempatan untuk pilihan
Inovasi dan
perubahan harus dipandang sebagai kesempatan dan bukannya ancaman, kalau Anda
menginginkan agar peserta Anda merasa kuat dan efektif.
Ø Membuat
pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
Hierarki adalah
rancangan organisasi yang paling buruk dalam keadaan yang mendesak.
TIDAK ADA IMPIAN
YANG TELALU LAMA UNTUK DI TEBUS
Sharon Williams
Pemimpin mengembangkan kemampuan ini
untuk membayangkan masa depan dengan menguasai pokok-pokok
·
Mengangankan apa yang ideal
·
Membuat intuisi masa depan
Orientasi Campuran
Masa Sekarang – Masa Depan Pemimpin
|
|
Orientasi waktu
Pemimpin
Taktis Pemimpin Strategis
KOMITMEN NOMOR 3
Membayangkan
Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat
dan
Memuliakan
Ø Memikirkan
lebih dulu masa lalu Anda
Pemimpin dengan cakrawala
waktu yang paling panjang adalah mereka yang memahami masa lalu mereka.
Ø Menetapkan
apa yang Anda inginkan
Untuk melakukan
sesuatu, atau Apakah Anda dalam pekerjaan Anda agar sesuatu terjadi? Mengapa
saya menginginkan ini?
Ø Menulis
artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Dalam menulis
artikel Anda, ajukan kepad adiri sendiri pertanyaan berikut ini :
·
Apa yang paling kau banggakan ?
·
Apa sumbanganmu yang terbesar kepada pertumbuhan
masyarakat atau organisasi?
Ø Menulis
pernyataan wawasan singkat
Slogan Edward
Goeppaner “Kami tidak menjual bunga, kami menjual keindahan.” Slogan singkat
sangat berguna untuk komunikasi. Ini bukan pengganti bagi pernyataan yang
lengkap, tetapi ini membantu orang lain mengingat-ingat alasan pokok bagi
keberadaan organisasi.
Ø Bertindak
berdasarkan intuisi Anda
Wawasan kerap
kali memerlukan waktu sejenak untuk terbentuk dalam pikiran. Kami memerlukan
waktu yang lebih lama sebelum kami bisa merumuskannya ke dalam pernyataan yang
bisa diutarakan.
Ø Menguji
pengandaian Anda
Pengandaian kita
adalah layar mental yang memperluas atau menciutkan apa yang mungkin terjadi.
Ø Menjadi
pakar masa depan
Jadikanlah urusan
Anda untuk melewatkan sedikit waktu mempelajari masa depan. Terdapat
berpuluh-puluh buku dan sumber informasi lainnya.
Ø Berlatih
dengan visualisasi dan pengukuhan
Latihan mental –
tindakan secara mental mempraktekkan keahlian, keahlian lanjutan, atau sikap
dengan menggunakan bayangan visual atau perasaan kinestetik.
Sebagai awal,
berikut ini beberapa pengukuhan kepemimpinan :
·
Saya yakin bahwa saya menemukan kesempatan yang menarik
sementara saya menerima tantangan baru ini.
·
Saya belajar dari kesalahan saya sementara saya melakukan
eksperimen dengan gagasan dan metode baru.
·
Saya menciptakan antusiasme sementara saya mengkomunikasikan
wawasan saya tentang masa depan.
Mengajak Orang Lain
Menarik Orang lain ke Tujuan Bersama
PEMIMPIN HARUS
MENGKOMUNIKASIKAN WAWASAN DENGAN CARA YANG MENARIK DAN MENGGAIRAHKAN ANGGOTA
ORGANISASI.
David E. Berklew
Mengembangkan rasa akan nasib bersama
·
Kepuasan kerja
·
Motivasi
·
Komitmen
·
Loyalitas
·
Semangat korps
·
Kejelasan tentang nilai-nilai organisasi
·
Kebanggaan dalam organisasi
·
Produktivitas organisasi
Supaya bisa menggerakkan orang lain
untuk berbagai impian, pemimpin harus
·
Menemukan dan menghimbau tujuan bersama
·
Berkomunikasi secara ekspresif, dengan demikian
memberikan kehidupan kepada wawasan dengan cara sedemikian rupa sehingga orang
bisa melihat diri mereka sendiri di dalamnya.
·
Dengan tulus percaya kepada apa yang mereka katakan, dan
memperlihatkan keyakinan pribadi mereka.
KOMITMEN
NOMOR 4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan
Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka
Ø Mengenali
peserta Anda
Buatlah daftar
tentang semua individu atau kelompok individu yang ingin Anda ajak dalam
wawasan Anda tentang masa depan.
Ø Menemukan
satu landasan bersama
Supaya bisa
menarik orang dari latar belakang dan kepentingan yang beragam, Anda harus
menemukan apa aspirasi, tujuan, kebutuhan, dan impian yang mereka miliki
bersama.
Ø Mengembangkan
kecakapan antar pribadi Anda
Kalau Anda merasa
bahwa kemampuan antar pribadi Anda punya peluang untuk peningkatan,
mendaftarlah dalam kesempatan latihan pertama yang bisa Anda ikuti.
Ø Menghembuskan
napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Gunakanlah
sebanyak mungkin bentuk pernyataan sebisa Anda untuk mengubah apa yang tidak
nyata dari wawasan Anda menjadi nyata.
Ø Bicara
secara positif
Kalau bicara
tentang aspirasi bersama, jangan katakan berusaha, katakan akan dan sedang.
Ø Bicara
dari hati sanubari
Tidak ada satupun
dari semua saran ini yang akan ada harganya kalau Anda tidak mempercayai apa
yang Anda katakan.
Ø Membuat
apa yang tidak nyata menjadi nyata
Karena wawasan
ada di masa depan, pemimpin harus membuat orang lain di masa sekarang
membayangkan akan seperti apa rupa masa depan.
Ø Mendengar
lebih dulu …. dan sering
KITA MEMERLUKAN
SETIAP ORANG MEMAHAMI BAHWA INI ADALAH URUSAN KITA. KITA ADALAH ORANG YANG
MENGUASAI NASIB KITA SENDIRI.
Robert Owyang
KOMITMEN NOMOR 5
Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan
yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan
Ø Selalu
mengatakan kita
Tugas Anda
sebagai pemimpin adalah membantu orang lain mencapai tujuan bersama, bukan
tujuan Anda.
Ø Meningkatkan
interaksi
Seupaya bisa
memastikan agar orang tidak bekerja secara tersaing antara satu dan lainnya,
ciptakan kesempatan fisik dan psikologis untuk interaksi.
Ø Berfokus
pada perolehan, bukan kehilangan
Mulailah acara
pemecahan masalah dengan meminta kepada pihak-pihak yang terlibat agar
menyatakan bidang kesamaan mendapat mereka lebih dulu, bukannya perbedaan
mereka.
Ø Membuat
daftar alat pembayaran alternatif
Contoh Bagan Alat Pembayaran
Alternatif
Kebutuhan Saya
:
·
Membuat rekan kerja mengambil pemilikan lebih banyak
atas keberhasilan usahanya.
|
· Melewatkan
waktu untuk mempelajari pekerjaan
· Mengajukan
lebih banyak pertanyaan tentang apa yang dilakukan departemen
· Mendengarkan
untuk memahami pembicaraan tentang margin
· Menyerahkan
laporan pengeluaran yang tepat waktu dan akurat.
· Menyumbangkan
gagasan yang menghemat biaya
· Mempelajari
bagian lain pekerjaan…. Lintas latihan.
|
Kebutuan Orang Lain :
·
Merasa sama-sama mendapat imbalan untuk upaya
meningkatkan keberhasilan bisnis.
|
Alat Pembayaran Saya :
·
Melembagakan kelenturan waktu
·
Beralih ke minggu kerja empat hari
·
Memasukan peran serta karyawan ke dalam rencana bonus
·
Menawarkan manfaat pilihan paket bonus
·
Berbagi informasi tentang keuangan organisasi
·
Menunjukkan rasa hormat lebih besar
·
Kendaraan ulang-alik jarak jauh.
|
Ø Membentuk
kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Organisasi dengan
keterlibatan tinggi mempunyai “keunggulan tertinggi.”
Ø Melakukan
pemeriksaan kerjasama
Ø Berjalan
lebih dulu
Membina
kepercayaan adalah proses dimulai ketika satu pihak bersedia mengambil resiko
sebagai orang pertama yang membuka diri.
Memeriksa Interaksi
Unjuk
kerja dan
keinginan meningkat
Lebih
mampu
Sebagai hasil interaksi yang saya
pilih, apakah saya merasa
lebih atau kurang mampu
menyelesaikan banyak hal yang
luar biasa ?
Kurang
mampu
Untuk
kerja dan
keinginan
merosot
MENJADI TELADAN
Para pemimpin
teladan yakin terhadap sesuatu, percaya terhadap sesuatu, dan peduli terhadap
sesuatu. Mereka menemukan suara mereka dengan memahami nilai pribadi mereka
secara jelas dan mengekspresikan nilai tersebut dalam cara mereka sendiri yang
unik dan autentik. Para pemimpin juga tahu bahwa mereka tidak dapat memaksakan
pandangan mereka kepada orang lain. Sebaliknya, mereka bekerja tanpa kenal
lelah untuk mencapai konsensus dalam prinsip-prinsip bersama.
Pembicaraan yang
fasih tentang keyakinan patut dikagumi, bagaimanapun, tidaklah cukup. Kata-kata
dan tindakan seorang pemimpin harus konsisten untuk menunjukkan adanya
integritas. Para pemimpin harus memberikan contoh melalui menyelaraskan
tindakan pribadi mereka dengan nilai-nilai bersama. Apabila pengikutnya
mengetahui bahwa pemimpin mereka memiliki keberanian tentang pendirian mereka,
mereka akan lebih bersedia untuk berkomitmen. Orang pertama-tama mengikuti orang, kemudian rencananya.
2.
REFLEKSI TENTANG MENJADI TELADAN
JOHN C
MAXWELL
Anda sudah
berkali-kali mendengarnya: “Tindakan berbicara lebih keras ketimbang
kata-kata.” Jika Anda diberi kesempatan untuk tumbuh dalam sebuah lingkungan
yang mendukung, beruntunglah Anda. Pada kenyataannya, banyak pemimpin kristiani
saat ini dibesarkan dalam lingkungan yang tidak ideal. Rumah tangga berantakan,
orangtua berpisah, masyarakat yang rusak moralnya – semua keadaan ini menjadi
faktor yang membentuk seseorang menjadi manusia, entah menjadi yang lebih baik
atau yang lebih buruk. Meskipun memiliki masa lalu yang kelam, Tuhan tetap
memanggil para pria dan wanita ini untuk melayani Dia dalam peran kepemimpinan.
Bahkan, melalui pandangan sekilas ke dalam Kitab Suci, akan terlihat bagaimana
Tuhan secara khusus memanggil orang yang hancur dan lemah, dan mengubah alur
sejarah melalui mereka. Dia memberikan sebuah petunjuk mengapa Dia menggunakan
taktik yang tidak lazim ini.
Banyak dari kita
merasa berada pada urutan teratas untuk dimasukkan ke dalam katagori “lemah”
menganggapnya sebagai kabar baik. Sebagai orang lemah, kita memiliki posisi
awal yang bagus dalam mencari cara untuk memberi Teladan yang dapat diikuti
oleh orang lain. Tapi, bagaimana cara memberi Teladan ini? Terus terang, ini
adalah sebuah pemikiran yang menakutkan: orang lain akan mengawasi sitiap
gerak gerik saya dan mencontoh apa yang mereka lihat. Bagi sebagian
pemimpin, konsep ini menjadi sebuah perjalanan ego. Tapi,setiap pemimpin
religius yang di wawancarai untuk buku ini merasa malu demi menyadari bahwa
hidup mereka merupakan sebuah cermin, yang merekflesikan ajaran yang diikuti
oleh pengikut mereka.
Saya
mengidentifikasikan lima prinsip yang dapat dianggap sebagai petunjuk bagi Anda
jika Anda berusaha menjadi teladan:
1. Perbaiki
diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain
2. Perbaiki
diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki orang lain.
3.
Lebih mudah mengajar apa yang benar dibandingkan
melakukan apa yang benar
4.
Orang meniru apa yang mereka lihat
5.
Teladan dari orang lain sangat besar pengaruhnya terhadap
hidup kita.
PERTAMA-TAMA PIMPINLAH DIRI ANDA SENDIRI
Dua prinsip yang
pertama saling berhubungan, jadi saya akan menjelaskan keduanya sekaligus.
·
Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain.
·
Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda
memperbaiki orang lain
Dari
semua nilai yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik, salah satu yang
nilainya paling tinggi bagi saya adalah melaksanakan Hukum Utama. Sebagai
seorang pemimpin, orang pertama yang harus saya pimpin adalah diri saya
sendiri. Jika saya tidak mau mengikuti diri saya sendiri, mengapa orang lain
perlu repot-repot mengikuti saya? Oleh karena itu, saya harus puas dengan cara
saya memimpin “diri sendiri” ini bukanlah motif yang egois; ini adalah cara
saya untuk bisa memastikan bahwa apa yang saya bagikan kepda orang lain dan
yang saya minta agar orang lain lakukan. Jika para pemimpin tidak melakukan
perjalanan ke dalam diri mereka sendiri untuk mengembangkan diri sebagai
manusia, dua hal bisa terjadi: entah mereka menjadi pemimpin yang dangkal atau
mereka akan terlupakan dalam waktu singkat.
Sebagai
seorang pemimpin, Anda wajib memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain.
Ini adalah hal yang sederhana tapi mengandung kebenaran yang sangat dalam, dan
sering kali kita harus belajar mengenai hal ini melalui pengalaman sulit.
Sebelum kita mencoba meluruskan orang lain, kita harus meluruskan diri sendiri
terlebih dahulu. Seperti percakapan antara Charlie Brown dan Lucy di bawah ini:
Lucy :
Charlie Brown,
kupikir aku ingin mengubah dunia.
Charlie
Brown : Well, Lucy, itu hal yang mengagumkan. Siapa
yang pertama ingin kamu ubah?
Lucy : Kamu, Charlie Brown. Aku ingin mengubah kamu
lebih dahulu.
Acap kali sebagai
pemimpin, kita ingin mengubah orang lain. Tapi, dalam hal memberi contoh,
prinsip ini sangat penting: jangan mengubah orang lain sebelum Anda mengubah
diri sendiri. Kita suka berpikir bahwa para pemimpin selalu melobi untuk
suatu perubahan dan para pengikut mereka akan mencoba bertahan dan menolak,
tapi sebenarnya para pemimpin juga tidak menyukai perubahan sama seperti
pengikutnya – kecuali itu memang ide mereka. Sesungguhnya, para pemimpinlah
yang lebih banyakmenolak perubahan dibandingkan para pengikutnya (sekali
lagi, kecuali itu adalah ide mereka). Mengapa demikian? Karena ketika terjadi
perubahan dalam organisasi, pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh pemimpin
departemen adalah, “Apakah ini akan mempengaruhi wilayah kekuasaan dan
orang-orang saya?” setiap kali sebuah organisasi berhenti melakukan perubahan,
hal ini pasti karena ada seorang pemimpin yang merasa keberatan. Para pengikut
tidak pernah menghentikan perubahan suatu organisasi: para pemimpinlah yang
selalu melakukannya.
Seseorang pernah
bertanya kepada saya, “Siapa orang pertama yang harus saya pimpin?” Jawabannya
sangat mudah. “Diri Anda sendiri,” jawab saya. “Sesungguhnya, itu juga orang
pertama yang ingin Anda pimpin. Jika Anda tidak mau mengikuti diri Anda
sendiri, mengapa orang lain harus mengikuti Anda?”
Perubahan selalu
berawal dari dalam. Jangan mencoba membangun sesuatu yang besar di dunia luar
jika Anda belum mencoba membangun sesuatu yang besar di dalam. Sama
halnya, jangan khwatir tentang kemana tujuan Anda sampai Anda tahu siapa diri
Anda. Pertama-tama selesaikan masalah di dalam diri Anda dahulu. Apabila semua
sudah berjalan dengan baik, barulah Anda bisa mulai bekerja di luar diri Anda.
Sebagai
seorang pemimpin, Anda adalah gambar dan contoh. Orang bukannya menerima visi
Anda; orang menerima diri Anda. Satu-satunya cara agar mereka dapat menerima
Anda bersama keyakinan dan kredibilitas Anda adalah dengan menghidupinya
terlebih dahulu.
NILAI ADALAH PEMANDU
Michael
Joseph, direktur dari Dacor – perusahaan industri perkakas dapur yang mahal – adalah
salah satu pemimpin yang memutuskan untuk memulai dari dirinya sendiri terlebih
dahulu, dan hal ini telah mengubah secara drastis cara perusahaannya berbisnis.
Pada tahun 1997, Michael memutuskan untuk melakukan sesuatu secara radikal
dengan perusahaan yang di dirikan oleh orang tuanya tiga dekade sebelumnya dan
yang telah di pimpinnya selama lebih dari 25 tahun. Sebagai perusahaan yang
sukses, Dacor dikelola dengan standar etika dan memiliki reputasi pekerjaan
yang berkualitas. Tapi Michael ingin agar Dacor dikenal untuk sesuatu yang
lain.
Pada
pertengahan tahun 1990-an , perjalanan spiritual pribadi Michael sedang
mencapai puncaknya, dan ia percaya bahwa ia membawa keyakinannya ke tempat
kerja. Michael, yang mengganggap “tulisan merah dalam Kitab Suci” – kata-kata
Tuhan – adalah pedoman kerjanya dalam kepemimpinan yang relegius, ingin
memasukkan semangat ini ke dalam perusahaannya.
“kami
telah memiliki lingkungan yang sangat menunjang di Dacor, tetapi suatu hari
saya melihat sekilas pada moto perusahaan kami,” katanya seraya mengenang
kembali. “Kemuliakan Tuhan dalam segala perbuatan kita” adalah
bagian dari moto itu. Tapi, ini sekadar salah satu dari serangkaian yang sama
pentingnya. “semakin saya memerhatikan pertanyaan itu, semakin saya menyadari
bahwa hanya ada satu pesan yang benar-benar penting; Michael memutuskan untuk
mengambil resiko ditertawakan pihak industri – dan sedikit keryitan dari 600
karyawan – untuk mengubah kalimatnya menjadi: “Memuliakan Tuhan dalam segala
perbuatan kita dengan menghormati orang lain, melakukan pekerjaan baik,
membantu sesama, memaafkan orang lain, mengucap syukur, dan merayakan kehidupan
kita.”
Untuk mempertegas
moto baru perusahaannya, michael memasukkanya ke dalam situs Dacor dan mencetak
kartu nama serta materi pemasaran baru untuk merefleksikan perubahan ini.
Ketika ia memperkenalkan pernyataan moto baru itu kepada karyawannya, yang
mewakili 26 bangsa yang berbeda dan semua agama besar, ia mengatakan bahwa
mereka semua diterima dengan baik di perusahaannya. Kemudian ia menambahkan
kalimat ini: “Moto ini adalah sebuah tantangan bgi saya secara oribadiuntuk
menjadi orang yang lebih baik, dan saya percaya hal ini akan memanggil
perusahaan kepada tujuan yang lebih tinggi. Saya percaya bahwa apabila kita
saling menghargi membantu satu sama yang lain, kita dapat mengenali bakat dan
kemampuan yang ada di seluruh bagian organisasi. Apabila kita saling memaafkan
dan berterima kasih satu sama lain, dan juga kepada Tuhan, kita membuka dan
memperbaiki komunikasi. Ketika kita memberikan produk yang inovatif dan
berkualitas tinggi, kita melakukan pekerjaan dengan baik. Dan, ketika perilaku
bisnis kita dikendalikan oleh nilai ini maka semua orang akan mendapatkan
manfaatnya dan kita memiliki banyak alasan untuk merayakan kehidupan kita.”
Apa yang terjadi
setelah itu adalah terciptanya suasana yang “penuh kehangatan dan sangat
positif”, kenang Michael. Perusahaan, termasuk dewan penasehat Dacor,
mengampanyekan moto baru itu, mempererat hubungan antar karyawan dalam
cara-cara yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. “setelah beberapa bulan
pertama bertanya-tanya, apa tujuan Michael dengan ini?, orang-orang mulai
meresponsnya dengan baik. Kami mempunyai 70 tenaga penjualan yang mencantumkan
kalimat tersebut pada kartu nama mereka. Mereka berada di dunia nyata, di garis
depan, membagikan kartu tersebut. Kami bertanya-tanya bagaimana reaksi psar
kelak. Pada awalnya kami mendapat komentar yang meremehkan, tapi sekarang,
beberapa tahun kemudian, moto ini telah sangat berakar dalam perusahaan. Ketika
seorang pemimpin membuat langkah seperti ini, ia akan sangat terbantu jika
orang-orang di sekitarnya mendukung langkah tersebut.”
Sebagai seorang
kristiani yang “ladang misinya” adalah perusahaan manufaktur, Michael
menganggap moto perusahaannya sebagai cara untuk menebarkan benih spiritualnya.
“Saya tahu saya harus memanggil perusahaan untuk tujuan yang lebih tinggi,”
katanya. “Di satu pihak, kerja keras, bagaimana membuat pilihan yang baik, dan
menerima karyawan yang baik adalah hal-hal yang penting.tapi, ada hal lain yang
saya sebut sebagai campur tangan ilahi. Karena saya bukanlah seorang pendeta,
cara saya untuk berterima kasih dan menghormati kehadiran Tuhan di dalam hidup
saya adalah melalui kalimat ini. Saya
tidak dapat tidak melakukannya.
·
Lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar dibanding
melakukan apa yang benar.
Mengatakan bahwa
Anda percaya pada prinsip-prinsip kristiani adalah satu hal; menjalaninya
setiap hari adalah hal yang lain, entah Anda memimpin dalam lingkungan bisnis,
seperti Michael Joseph, atau dalam sebuah pelayanan. Sebagai seorang pendeta
muda yang memimpin gereja pertama saya, ini adalah tantangan kepemimpinan saya
yang pertama. Saya masih bisa mengingat bangaimana di gereja pertama saya
mengajar jemaat ayat demi ayat selama beberapa bulan sampai saya tiba pada ayat
dalam Kitab Suci yang tidak saya hidupi.
Pertentangan
dalam diri saya semakin intens. Saya mulai bertanya kepada diri sendiri,”Apa
yang aku lakukan dengan ayat Kitab Suci yang aku ajarkan tapi tidak aku jalani
atau lakukan dalam kehidupanku? Bagaimana bisa aku meminta orang lain mengikuti
ajaran tertentu jika aku sendiri tidak menjalankannya?” Hal ini menjadi dilema
yang cukup besar bagi diri saya.
Sayangnya, saya
mencoba melarikan diri dari dilema ini. Setelah berkhotbah mengenai pesan
tersebut, saya membuat suatu keputusan yang sangat penting yang saya pegang
sampai sekarang:jika saya tidak menjalaninya, saya tidak akan
mengajarkannya. Saya tidak akan mencoba memberikan apa yang tidak saya miliki. Sebagai pemimpin, kita mengajarkan apa yang
kita ketahui, tapi kita mereproduksi siapa kita. Wahyu ini sangat besar untuk
saya.
Beberapa tahun
yang lalu, saya mendapatkan sebuah buku yang tertulis oleh Fred Smith yang
berjudul Learingto Lead (yang
tidak dicetak lagi). Buku sederhana ini mengandung wawasan yang mendalam
tentang kepemimpinan. Saya sedang di pesawat dari San Diego, dalam perjalanan
menuju sebuah konferensi di mana saya jadi pembicara. Ketika saya membaca salah
satu babnya, kalimat pertamanya langsung menarik perhatian saya:
“Kepemimpinan….. adalah mengenai siapa diri Anda dan apa yang Anda lakukan,”
Dengan kata lain, kepemimipinan bukan hanya sesuatu yang menjadi perilaku Anda.
Kepemimpinan harus muncul dalam tindakan. Saya berhenti sampai di situ. Saya
tidak membacanya lebih lanjut. Saya mengambil pena dan membuat tiga kolom pada
halaman kosong di sebelahnya.kolom pertama berisi tentang siapa diri saya.,
kolom tengah berisi tentang apa yang saya lakukan, dankolom kanan berisi
hasilnya. Saya mulai melihat bahwa siapa diri saya haruslah sesuai dengan apa
yang saya lakukan. Saya tidak bisa menyatakan menjadi seseorang yang
perilakunya tidak merefleksikan apa yang saya nyatakan. Ketika kebenaran dari
kenyataan ini mulai tersingkap, saya sadar bahwa saya harus menjadi contoh bagi
orang lain. Salah satu kata yang saya tulis adalah karakter, maka
kolomnya tertulis sebagai berikut: “Jika saya adalah seseorang yang memiliki
karakter (kolom kiri), saya akan melakukan apa yang benar (kolom tengah). Jika
apa yang saya lakukan ini benar, hasilnya adalah saya akan mempunyai
kredibilitas (kolom kanan).” Saya melakukan latihan ini dengan beberapa
karakter kepemimpinan lain yang berbeda. Apabila diri saya sesuai dengan apa
yang saya lakukan, saya sekaligus memiliki karakter dan kredibilitas. Jika
tidak sesuai, saya bukanlah pemimpin yang baik.
Jadi, ingatlah
prinsip awal kita: lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar ketimbang
melakukan apa yang benar. Kepemimpinan yang kuat mengemuka ketika hidup
Anda sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan. Michael Joseph mengetahui hal ini
dengan baik. “Kata-kata sangat penting, tapi menjadi tidak penting jika Anda
tidak bertindak secara konsisten. Pastinya, tak seorang pun akan mempercayai
Anda dan mengikuti Anda. Tantangan bagi pemimpin kristiani adalah untuk
mengambil langkah pertama, apapun langkahnya. Pemimpin yang efektif
menyampaikan pesan mereka melalui perilaku dan tindakan mereka, bukan dengan
kata-kata saja. “jadi, Michael dan pemimpin Dacor lainnya sebaiknya mempraktikkan
apa yang mereka khotbahkan selama masa jaya dan terutama pada masa sulit.
Mungkin
pertunjukan yang paling mengejutkan perihal dukungan dari kepemimpinan Dacor
terhadap nilai muncul ketika krisis ekonomi pada tahun 2002 terjadi. Seperti
bisnis lainnya, Dacor mengalami hambatan keuangan dan terpaksa harus mengurangi
waktu lembur pada kuartal ketiga. Bagi karyawan yang dibayar per jam,
kehilangan jam tambahan dan separuh gaji mempunyai pengaruh ekonomi yang
berarti, dan Michael sadar akan hal ini. Ia meresponnya dengan menaikan gaji
pokok karyawan pabrik sebesar 10%, langkah yang menambah biaya perusahaan
sebesar $1 juta per tahun. Meskipun resesi,penjualan ternyata naik sebesar 22%
pada tahun 2002, dan laba meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Hebatnya,
dalam empat tahun terakhir – tahun-tahun di mana moto baru perusahaan mulai
diterapkan oleh Michael – penjualan tahunan Dacor naik berlipat ganda, dari
$100 juta menjadi $200 juta.
“ada hal-hal
kecil lain yang bisa kita lakukan, seperti mengirim kartu ulang tahun dan duduk
bersama setiap orang yang bekerja di perusahaan, entah mereka karyawan biasa
atau seorang eksekutif,” kata Michael. “saya meluangkan waktu 15 atau 20 menit
dengan setiap orang yang bekerja di perusahaan. Itulah yang bisa saya lakukan
untuk mengatakan bahwa mereka dihargai. “para karyawan yang tidak sukses
diberikan apa yang oleh Michael disebut sebagai “pendaratan lembut” untuk
membantu mereka agar dapat bangkit kembali. Dacor juga menyediakan sebuah botline
untuk spikolog profesional bagi karyawan yang sedang menghadapi masalah
keluarga – suatu pengakuan bahwa karyawan memiliki kehidupan lain di luar
pekerjaan. “kami lebih dari sekadar apa yang kami lakukan dalam bekerja untuk
kelangsungan hidup. Keadaan ini menunjukkan bahwa manajemen peduli dan sedang
mendengarkan,” perusahaan juga membagi 10% laba mereka kepada karyawan, dan
juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk memiliki perusahaan atau membeli
saham perusahaan.
·
Orang melakukan apa yang mereka lihat.
Ini adalah salah
satu motivator yang terhebat di dunia. Seumur hidup, kita benar-benar memainkan
peran “mengikuti sang pemimpin”, dan penelitian di Stanford University
menunjukkan bahwa 89% dari apa yang kita pelajari bersifat visual, 10%
pendengaran, dan 1% didapat dari indra lainnya. Itulah sebabnya mengapa Rasul
Paulus mengatakan 11 kali di dalam suratnya kepada gereja pada zaman dulu,
“Ingatlah bagaimana aku telah bertindak,” atau “Ingatlah apa yang telah aku
lakukan,” atau “Ingatlah apa yang
kukatakan ketika aku bersama-sama dengan kamu.” Ia berkali-kali merujuk pada
perilakunya, yang pada dasarnya hendak berkata kepada para pengikutnya, “Aku
tahu bahwa kamu tidak selalu bisa mengingat apa yang telah kukatakan, tapi kamu
selalu bisa mengingat apa yang telah aku lakukan.” Hal ini disebabkan manusia
pada dasarnya belajar secara visual. Ketika Anda sama saja seperti melihat pada
sebuah cermin karena mereka menjadi mirip dengan Anda.
Dalam buku saya The
21 Irrefutable Laws of Leadership, saya menyebut-nyebut hukum maknetisme,
yang menyatakan bahwa kita menarik orang yang mirip dengan kita, bukan orang
yang kita inginkan. Ini adalah perbedaan penting yang perlu diingat oleh para
pemimpin: orang melakukan apa yang mereka lihat. Mereka mendengar pesan Anda,
tapi yang mereka ikuti adalah jejak langkah Anda.
Walt Griffin
adalah seorang pemimpin yang berbicara dengan kakinya. Ketika Walt mengambil
alih pemimpin Lakeview Middle School di Seminole County, florida, sekolah
tersebut bukanlah jenis sekolah yang diinginkan oleh para orang tua bagi
anak-anak mereka. Dipenuhi oleh masalah disiplin dan fasilitas yang buruk,
status sosioekonomi sekolah yang rendah hanya membuat reputasinya menjadi
semakin buruk. Sebagai akibatnya, sekolah itu tidak berhasil mendapatkan banyak
murid yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
Tambahan lagi,
seorang perwakilan dari Departemen Kehakiman AS datang ke Simonale Country
beberapa tahun sebelumnya untuk memeriksa sekolah pemerintah sebagai bagiandari
usaha penggabungan sekolah. Pemerintah tidak terkejut dengan apa yang mereka
saksikan. Terdapat perbedaan besar antara Lakeview dengan sekolah menengah di
daerah lain, yang dianggap memiliki status sosioekonomi yang lebih tinggi,
populasi Afrika – Amerika yang lebih rendah, sumberdaya yang lebih banyak, dan
kesempatan yang lebih baik. Maka, mereka mengambil tindakan. Untuk membantu
agar sekolah menjadi lebih baik, pemerintah memutuskan membuat Lakeview menjadi
sekolah magnet – istilah yang digunakanbagi sekolah tertentu yang
memfokuskan diri pada program pendidikan khusus, seperti sain, metematika, atau
seni liberal – sebagai upaya untuk menarik perhatian murid yang dalam kondisi
sebaliknya tidak akan datang.
Dinyatakan
sebagai “sebuah sekolah magnet untuk seni panggung/komunikasi” dengan program
persiapan pra – IB (international baccalaureate), Lakeview membutuhkan
seorang pemimpin yang kuat untuk mengubahnya dan membuat program magnet ini
berhasil.sekolah baru yang diajukan tampak bagus di atas kertas. Tapi,
bagaimana mengubah gagasan diatas tersebut menjadi kenyataan sehari-hari?
Mungkinkah itu diwujutkan? Di situlah Walt masuk.
Dewan sekolah
memindahkan Walt, seorang wakil kepala sekolah menengah lain, untuk menjadi
wakil kepala sekolah Lakeview dan mengkoordinasikan program magnet. Dikenal
dengan etika kerjanya yang tidak kenal lelah dan antusiasmenya yang tinggi, ia
memahami visi sekolah “baru” dan mulai bekerja untuk mewujudkannya.
“itu adalah tugas
besar dan pengalaman yang mengagumkan bagi saya,” kata Walt, yang menekankan
bahwa walaupun iman merupakan bagian integral dari struktur nilainya, ia
memilih untuk membiarkan tindakannya yang berbicara – dan tindakannya memang
berbicara dengan lantang. “Sebagai pemimpin sekolah, setiap tindakan yang Anda
buat dan kata yang Anda ucapkan didengarkan oleh banyak orang, terutama
anak-anak,” katanya. “Kepercayaan, integritas, dan kejujuran adalah hal-hal
penting yang bisa dicontoh oleh anak-anak. Hal-hal ini bukanlah nilai yang bisa
Anda ajarkan lewat buku. Anak-anak belajar dengan melihat tindakan.”
“saya membagi
moto pribadi saya dengan para staf, tapi Anda tidak bisa hanya mengatakan saja,
Anda harus melakukannya,” kata Walt, yang mendorong terciptanya lingkungan yang
peduli pada “orang secara keseluruhan” di Mellenium (perubahan nama yang
mencerminkan transformasi di sekolah magnet ini). “mereka tahu jika ada masalah
yang bisa saya bantu, saya pasti membantu. Beberapa pengajar kami harus
berhadapan dengan masalah, seperti perceraian, kematian, kanker, ataupun
orangtua yang di masukkan ke panti jompo. Kami memiliki mekanisme dukungan yang
sangat kuat di sekolah. Kami bukan hanya berkata bahwa kami akan selalu
membantu mereka, tapi ada orang yang benar-benar akan datang berkujung ke rumah
mereka setiap malam dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Para pengajar
tersebut sangat baik dalam menangani anak-anak karena mereka di sini mereka
merasa aman dan terdukung.”
Walt melangkah
lebih jauh dengan moto pribadinya, yaitu melalui murid miskin yang dibantu oleh
sekolahnya setiap tahun. “Saya memilih lima murid yang paling membutuhkan
bantuan di sekolah dan meminta mereka untuk membantu saya dengan cara tertentu.
Kamimemberikan makanan kepada yang membutuhkan dan pakaian kepada yang miskin.
Ini adalah anak-anak yang rentan, yang menimbulkan masalah. Kami memberikan
semua yang mereka butuhkan, dari pakaian sampai memastikan bahwa mereka
mendapatkan sarapan setiap pagi di sekolah. Anak-anak lain melihat saya selalu
bersama anak-anak ini. Ini adalah proses selama tiga tahun. Kami memulai dari
kelas enam, dan saat mereka telah masuk SMU mereka telah memiliki semua
kebutuhan yang di perlukan untuk bisa berhasil di sekolah.”
Perubahan SMP
Lakeview menjadi SMP Millenium merupakan sebuah kesuksesan yang menganggumkan.
Dari 1.760 murid pada tahun 2002-2003, 280 murid tinggal di luar daerah tapi
mendaftar ke san . pada tahun yang sama, sekolah ini telah memenuhi kuota
jumlah murid sekolah luar daerah, dengan lebih dari 200 anak masuk dalam daftar
tunggu.
·
Teladan dari orang lain berpengaruh besar dalam kehidupan
kita.
Seperti apa diri
kita saat ini sebagian besar adalah hasil dari masukan kita terima selama
bertahun-tahun. Jim Kouzes dan Barry Posner menyarankan agar para pemimpin
“mendengarkan ahlinya”. Mereka mengamati bahwa, “Eksplorasi internal dalam diri
kita untuk menemukan sura kita sering kali tertentu dengan mendengarkan secara
cermat pemimpin yang paling kita hormati. Pemimpin yang kita kagumi secara
pribadi adalah sumber informasi yang kaya tentang nilai dan keyakinan kita
sendiri. Kita memilih mereka karena suatu alasan, oleh karena itu memikirkan
mereka secara lebih cermat dapat sangat bermanfaat.”
Siapa yang paling
berpengaruh dalam hidup Anda? Nama yang berada paling atas dalam daftar saya –
adalah Bill Brigh, pendiri Campus Crusade for Christ. Dua tahun yang lalu, saya
menulis surat kepadanya untuk menyatakan rasa terima kasih saya atas teladan
yang telah ia berikan. Di samping ayah saya, Bill adalah orang yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan spiritual saya, dan ketika saya membayangkan
seorang pemimpin religius, saya membayangkan kedua orang tersebut.
Bill telah
mengajarkan kepada saya tentang iman kepada Tuhan. Suatu saat, ketika kami
sedang berdua di San Diego, saya bertanya bagaimana ia bisa menjadi seorang
yang beriman teguh. Saya tidak pernah melupakan jawabannya: “jonh saya
mempelajari atribut Tuhan, dan hal itu membentuk dan membangun iman kita.”
Sejak saat itu, saya mengikuti praktiknya dalam membangun imannya dengan
mempelajari atribut Tuhan.
Bill juga menjadi
teladan saya tentang bagaimana mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, baru
kemudian membiarkan hal-hal lain mengikuti. Belum pernah saya melihat orang
menjalani hidupnya sebaik Bill. Ekspresi kepemimpinan, yaitu “Anda harus
menyerah untuk naik” adalah sebuah kesaksian atas pelayanannya. Semanagtnya
dalam mencari jiwa dan komitmennya untuk memenuhi Amanat Agung telah merasuki
hati saya. Ia adalah pemimpin dari para pemimpin, dan saya percaya bahwa ada
ribuan orang akan meneruskan visinya. Sebagai hasilnya, jutaan orang akan
percaya kepada Kristus. Sumbangan terbesarnya bagi gereja adalah para pemimpin
yang telah ia inspirasi dan yang melanjutkan panggilan hidupnya.
Tapi, mungkin
masukan terbesar yang ia berikan bagi hidup saya adalah ketertarikannya secara
pribadi kepada saya. Karena kasih dan teladannya, saya berusaha menumbuhkan
iman, visi, dan kasih saya kepada Tuhan; saya berusaha mencari kerajaanNya
terlebih dahulu dan melahirkan generasi baru pemimpin Kristiani; saya berupaya
keras menyebarkan nilai-nilai dan prioritas ini kepada para pri dan wanita di
kelompok kepemimpinan INJOY. Bill memberi teladan dengan hidupnya sendiri,
memberi saya suatu standar untuk saya ikuti.
Apabila Anda sedang berusaha menjadi
teladan bagi orang lain, ingatlah bahwa hidup anda adalah sebuah inspirasi,
bukan hanya bagi orang yang Anda pimpin tapi juga bagi dunia yang mengamatinya.
Kita hidup pada hari di mana perusahaan yang rakus dan kepemimpinan yang korup
menjadi berita utama. Penyalahgunaan kepemimpinan spiritual telah membuat
banyak orang merasa tawar terhadap klaim Injil. Saya tidak bisa membayangkan
waktu lain dalam sejarah di mana kita lebih membutuhkan standar yang benar –
dan pembawa standar – untuk mengarahkan jalan.
Pertanyaan untuk refleksi
1.
Siapakah
contoh kepemimpinan saya? Mengapa saya menganggapnya sebagai teladan.
2.
Apakah
saya sudah mengarti tentang nilai yang memandu kehidupan dan kepemimpinan saya?
3.
Ada berapa banyak kesepakatan mengenai
nilai di dalam kelompok yang saya pimpin?
4.
Sudah
sesuaikah cara saya untuk menghabiskan waktu setiap minggunya dengan nilai yang
saya anggap paling penting.
5.
Seberapa
sering saya berbicara tentang niali saya dengan orang lain? Seberapa efektif
cara saya menuturkan kisah untuk mengajar tentang pelejaran yang penting.
Tes kepemimpinan teladan.
1.
Kepemimpinan teladan disebutkan sebagai kunci sukses
mengenai hal-hal berikut ini…
a.
Bertindak, berdasar, dan berilmu.
b. Bernilai, berprinsip, dan berdasar
c. Memulai, memproses, dan mengakhiri
d.
Menjalankan, menilai, dan mengawasi
2.
Pemimpin dalam Manajemen Mutu Terpadu berorientasi pada
pelanggan artinya adalah...
a. Pelayanan
diberikan pada para pelanggan secara terpadu
b.
Peningkatan mutu berkelanjutan untuk kepuasan pelanggan
c. Jaminan
mutu agar para pelanggan percaya dan puas
d.
Proses pelayanan hanya melihat pada kebutuhan pelanggan
3.
Pemimpin teladan adalah pemimpin yang...
a.
Mendasarkan perencanaan yang matang
b.
Merencanaan yang harus dilaksanakan
c.
Mencatat semua proses sebagai fakta
d.
Menunjukkan tindakan yang dipercaya
4.
Pemimpin yang teladan adalah pemimpin yang ...
a. Sebagai
sumber-sumber etos, pathos, dan logos
b.
Sebagai pelaku planner, visioner, dan missioner
c. Melakukan
penilaian, pengawasan, dan pembinaan
d.
mendahulukan pencapaian tujuan program
5.
Kekuatan pemimpin yang teladan harus mendasarkan pada...
a.
Kekuatan fisik, intelektual, emosi, dan spiritual
b.
Kekuatan pikir, naluri, insani, dan hati nurani
c.
Visioner, emosional, disiplin, dan kebijaksanaan
d.
Kebijaksanaan, kedisiplinan, naluriah, dan intelek
6.
Tanda seorang pemimpin teladan adalah...
a.
Perencanaan yang matang untuk dilaksanakan
b.
Tindakan yang dipercaya semua orang
c.
Konsistensi pemikiran dari setiap saat
d.
Kekuatan intelektualitas yang tinggi
7.
pemimpin yang mempunyai kecerdasan intelek yang tinggi
adalah...
a.
ditunjukkannya perencanaan yang matang dan menantang
b.
tindakan yang berbasis pada fakta dan kebijaksanaan
c.
perilaku kerja yang mendasarkan pada kinerja yang jelas
d.
pengawasan yang pembinaan yang terencana dan faktual
8.
kepemimpinan yang mendasarkan pada kebijaksanaan dan
kemuliaan adalah
a.
pemimpin yang cerdas spiritual
b.
pemimpin yang mempunyai emosi yang cerdas
c.
kecerdasan intelektual yang terkendali
d.
keluwesan kerja yang menuju pada kinerja
9.
Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal atau
global adalah upaya memberikan kesempatan bagi penyelenggara pendidikan adalah
dalam rangka untuk...
a.
Menampung adaya perkembangan tuntutan masyarakat
b.
Memberikan tantangan masyarakat untuk berkembang
c.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran
d.
Mengejar kemajuan ilmu, teknologi, dan seni
10. Integritas
seorang pemimpin diperlukan paling utama pada saat dia sebagai...
a.
Guru dari pengikutnya
b.
Pemberi semangat pengikutnya
c.
Penunjuk jalan pengikutnya
d.
Penentu arah organisasi
11. Kepemimpinan
teladan harus berani bertindak...
a.
Melawan proses
b.
Mengikuti proses
c.
Mengubah proses
d.
Menentang proses
12. memberdayakan
orang dalam kepemimpinan teladan adalah
a.
memberikan kepercayaan dan penugasan lebih tinggi pada
staf
b.
membimbing dan memberikan contoh untuk dapat berbuat
lebih
c.
memberikan inspirasi, sosialisasi visi, dan pelatihan
para staf
d.
dedikasi pada tujuan, budaya kerja, dan sistem nilai
13. membangkitkan
semangat dalam kepemimpinan teladan adalah...
a.
mendidik dan melatih staf untuk lebih mampu bekerja
b.
membina dan memberdayakan staf untuk mampu bekerja
c.
memberikan sugesti pada taf agar mau bekerja lebih baik
d.
mengelola dan
pengendalian tugas secara menyeluruh
14. menemukan
suara hati dalam kepemimpinan teladan adalah...
a.
membangun integritas pribadi
b.
memahami tugas secara mendalam
c.
meningkatkan kemampuan kerja
d.
Penentuan kompetensi pribadi
15. Proses
pembakuan pendidikan sebagai pelaksanaan MMT di bidang pendidikan menyangkut
hal-hal berikut...
a.
Dana, sarana, penilaian, kurikulum, dan masyarakat
b.
Dunia bisnis, sistem penilaian, kompetensi lulusan
c.
Kurikulum, dana, kompetensi lulusan, dan tenaga
keperndidikan
d.
Tenaga pendidikan, masayarakat, dunia bisnis, dan
pengelolaan
Daftar Pustaka :
James M. Kouzes; Barry Z. Posner
(1999), The Leadership Challenge Terjemahan
: Anton Adiwiyoto. Batam: Interaksara.
_______________
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar