MERANCANG MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
MENJADI MATA PELAJARAN YANG BERKUALITAS DAN
MENARIK BAGI SISWA SEKOLAH DASAR
Disampaikan pada pertemuan KKG PJOK Kecamatan
Ketanggungan
Kabupaten Brebes
Ketanggungan, 12 Januari 2011
Oleh :
WIGNYO ADIWIBOWO, S.Pd.
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN
KETANGGUNGAN
KABUPATEN BREBES
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan merupakan aspek penting yang harus difahami
benar-benar oleh para pendidik. Namun sayangnya mengenai tujun pendidikan itu
sendiri bukan merupakan masalah yang sederhana apabila telah dikaitkan dengan
cara apa yang harus digunakan, sarana apa yang harus disediakan, metode apa
yang harus diterapkan dan sebagainya.
Di dalam setiap sistem, termasuk dalam sistem pendidikan, tujuan
merupakan sesuatu yang menjadi pedoman dari segala yang terlibat di dalam
sistem itu. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai perlu dirumuskan dengan
jelas dan terperinci agar segala sesuatu yang terlibat dalam proses pencapaian
tujuan bisa dipersiapkan secara baik.
Ada 2
(dua) jalur yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan pendiikan, yaitu jalur
pendidikan formal dan non formal. Jalur pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang melalui sistem persekolahan. Sistem persekolahan pada umumnya
dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu, dasar, lanjutan, menengah dan
perguruan tinggi.
Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan
pembangunan nasional. Aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya
alam yang melimpah, tetapi juga terletak pada sumber daya manusia yang
berkualitas.
Peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai kekayaan yang
kekal dan investasi kemajuan bangsa. Di dalam UU No.2 tahun 1989 pasal 3
dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional.
Peningkatan mutu pendidikan berlaku menyeluruh, termasuk di dalamnya
adalah pendidikan jasmani. Namun,
terkadang mata pelajaran pendidikan jasmani dianggap tidak penting dan sering diabaikan, bahkan tidak lebih penting dari mata pelajaran
lain. Sebagai contoh, ketika proses belajar mengajar mata pelajaran pendidikan
jasmani berlangsung, peserta didik tidak diperhatikan dan ditangani dengan serius oleh pendidik, pengadaan alat peraga yang kurang diperhatikan, kurang inovasi dan motivasi dan
lain sebagainya.
Dalam pendidikan jasmani dan olahraga terdapat 4 (empat|) domain
menurut Benjamin S Bloom yaitu domain
kognitif, afektif, psikomotor dan fisik. Domain kognitif adalah salah satu
klasifikasi tujuan pendidikan jasmani yang berkaitan dengan aktifitas berfikir.
Domain afektif berkenaan
dengan perilaku, perasaan dan emosi. Domain psikomotor berkenaan dengan
perilaku gerak tubuh. Domain fisik berkenaan dengan kapasitas kemampuan dan
kondisi fisik. Hal ini menjadi dasar bagi tercapainya pendiikan pada umumnya.
Mata
pelajaran pendidikan jasmani menjadi mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa sekolah dasar. Tinggal
bagaimana merancang pendidikan jasmani menjadi mata pelajaran yang berkualitas
dan menarik bagi siswa sekolah dasar.
Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, terutama para
guru.
PERMASALAHAN
Salah satu esensi penting dari sebuah pendidikan adalah bagaimana kualitas proses pendidikan yang dapat mempengaruhi
kualitas out put atau hasil pendidikan. Oleh karena itu, keberhasilan
sebuah pendidikan menjadi tujuan penting dari proses pendidikan. Dan kegagalan
menjadi tolok ukur
utama yang harus dihindari.
Pendidikan nasional
senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi
baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Sejalan dengan tantangan
kehidupan global, pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting
karena pendidikan sebagai penentu mutu sumber daya manusia.
Peran seorang guru pendidikan jasmani menjadi bagian paling penting
dalam pencapaian keberhasilan tujuan pendidikan jasmani. Karena guru pendidikan
jasmanilah yang mengatur persiapan mengajar, menyiapkan alat bantu (peraga) dan
merancang serta melaksanakan proses belajara mengajar itu sendiri.
Tidak sedikit guru pendidikan jasmani yang belum bisa menjalankan
peran dan fungsinya dengan baik. Pada dasarnya meraka sudah memiliki kemampuan
yang diperoleh semenjak guru berada di bangku kuliah atau lembaga pendidikan.
Tetapi tuntutan profesional menghendaki untuk senantiasa dikembangkan secara
terus menerus. Hal ini sering diabaikan karena guru pendidikan jasmani tidak
memiliki bahan atau pengetahuan yang cukup menunjang untuk mengembangkan ilmu
sesuai dengan kondisi sekarang.
Masalahnya adalah bagaimanakah
merancang mata pelajaran pendidikan jasmani menjadi mata pelajaran yang
berkualitas dan menarik bagi siswa sekolah dasar?
PEMBAHASAN
Kita perlu menyadari
bahwa para pendidik harus memiliki
bekal yang cukup untuk menjalankan proses pendidikan. Bekal yang harus dimiliki
meliputi materi, metode atau cara penyajian, sarana dan prasarana serta
pengelolaan proses belajar mengajar.
Beberapa aspek akan dibahas, antara lain :
A.
Materi
setiap guru mata
B.
Metode
/ Cara Penyajian
C.
Sarana
Dan Prasarana
D.
Pengelolaan
Proses Belajar Mengajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar